Mohon tunggu...
Surtinya Tejo
Surtinya Tejo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Warga Negara Indonesia yang beragama Katolik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasiem Deh loo...

6 Januari 2011   02:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kasiem ato Kasiyem, gak tau gimana nulis yang bener nama perempuan berusia 50 tahun ini, yang jelas kalo dipanggil ya seperti itu terdengarnya.

Kasiem, saya lebih suka nulis begini karena seimbang antara jari yang kanan dan kiri (gak penting.com). Perempuan berkerudung ini berhasil menjadi terkenal, bahkan gara-gara ulahnya saya mengira Kasiem punya hubungan darah dengan Gayus. Ini perkiraan saya looh, kalo salah ya mau gimana, namanya juga ilmu perkiraan.

Kasiem, terpidana kasus pupuk yang seyogyanya harus meringkuk diLembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bojonegoro, bisa dengan mudah keluar penjara dan digantikan dengan orang lain yang diakuinya tidak dikenalinya. Tujuh bulan penjara harus ditebus dengan rupiah sebesar 10 juta. Jika melihat cara Kasiem keluar dari penjara agak-agak mirip dengan Gayus. Agak loh ya…

Yang keliatan agak mirip itu salah satunya adalah bagaimana Kasiem kerjasama dengan aparat, petugas ato apalah sebutannya mulai ditingkat Kejari, pengacara hingga seorang calo. Kasiem punya modal seperti Gayus, meski masih dibilang jauh lebih sedikit dari Gayus yang modalnya miliaran. Kasiem tersangkut kasus penyelewengan, Gayus juga, bedanya Kasiem penyelewengan pupuk bersubsidi 13 ton, Gayus penyelewengan pajak yang lagi-lagi nilainya miliaran rupiah.

Nah, melihat ini saya berpikir apa mungkin Gayus dan Kasiem itu memiliki hubungan darah. Meski belum diketahui siapa berguru dengan siapa, toh kata pepatah buah jatuh gak jauh dari puunnya. Makanya kalo gak punya duit, Kasiiieeeem deeeeh looo….hihhihihi….prikitiew..

Salam uhui deh..

*jika ada kesamaan nama, tempat dan peristiwa hanya kebetulan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun