Mohon tunggu...
Surtan Siahaan
Surtan Siahaan Mohon Tunggu... Penulis -

Berbahagialah orang yang tidak sukses, selama mereka tidak punya beban. Bagi yang memberhalakan kesuksesan, tapi gagal, boleh ditunggu di lapangan parkir: siapa tahu meloncat dari lantai 20. -Seno Gumira Ajidarma-

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Belajar Keragaman dari Masjid Abang Panjunan

20 Mei 2018   14:52 Diperbarui: 20 Mei 2018   21:47 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Berupa Rongga Rendah Memiliki Makna Filosofis Bahwa Orang yang Mau Memasuki Masjid Harus Menunduk Sebagai Wujud Penyerahan Diri Pada Allah SWT

Sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa tidak bisa dilepaskan dari Cirebon, sebuah daerah yang terletak di pesisir utara pulau Tersebut.

Tidak heran jika di kawasan yang dulunya bernama Caruban ini berdiri sejumlah masjid kuno yang berumur ratusan tahun. Salah satu masjid kuno yang kini menjadi ikon kota adalah Masjid Abang Panjunan.

Masjid yang terletak di kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk ini diberi nama "Abang"-yang berarti merah dalam Bahasa Indonesia- karena warna bangunannya yang didominasi warna merah.

Para wisatawan yang baru menjejakkan kaki di Cirebon akan mudah mengenali masjid ini dari gaya arsitekturnya yang kuno, sehingga membuat masjid ini tampak lebih mencolok dibandingkan bangunan-bangunan di sekitarnya.

Masjid ini merupakan salah satu masjid tujuan wisata religi. Banyak hal dapat kita peroleh jika mengunjungi masjid yang terletak di pusat Kota Cirebon ini.

Selain menunaikan salat lima waktu dan salat sunnah Tarawih, kita juga bisa belajar mengenai toleransi umat beragama dan keragaman budaya yang melatari kemunculan Islam di Pulau Jawa.

Dinding Masjid yang Dihiasi Keramik-Keramik Cina Menambah Keindahan dan Eksotisnya Interior Bangunan (instagram/faridtamaa)
Dinding Masjid yang Dihiasi Keramik-Keramik Cina Menambah Keindahan dan Eksotisnya Interior Bangunan (instagram/faridtamaa)
Masjid di Tengah Kampung Awod

Masjid Abang didirikan tahun 1480 oleh seorang pemimpin imigran Arab asal Baghdad bernama Abdulrahman.

Dia kemudian diberi gelar Pangeran Panjunan setelah diperintahkan oleh otoritas kesultanan Cirebon membangun permukiman di daerah itu. Lidah lokal menyebut daerah Panjunan sebagai kampung "Awod" atau Arab.

Lalu, untuk memenuhi kebutuhan komunitasnya beribadah, Syeikh Abdulrahman al Baghdadi atau Pangeran Panjunan ini mendirikan sebuah musala berukuran 40 meter. Inilah cikal bakal Masjid Abang setelah arealnya diperluas menjadi 150 meter.

Meskipun Pangeran Panjunan merupakan orang Arab asli, dia tidak kaku dalam melakukan kegiatan penyebaran agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun