Film dua garis biru yang ditayangkan tahun 2019 di bioskop mengangkat isu kehamilan yang tidak diinginkan diusia remaja. Dua remaja yang bernama Dara dan Bima yang saat itu berpacaran yang kemudian berani melalukan sesuatu yang sudah diluar batas tanpa tahu akibatnya. Kelakukan mereka yang membuat kesalahan hingga Dara hamil dan membuat Dara dan Bima harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka, yaitu pernikahan dini.
Dari film ini apa yang dapat kita pelajari???
Isu kehamilan remaja itu nyata dan dekat dengan sekitar kita. Hanya saja, kita sering menganggapnya jauh dan tidak akan terjadi pada keluarga kita. Maraknya tingkat kehamilan pada usia remaja menjadi sebuah isu kesehatan yang perlu untuk ditangani bersama-sama. 6 dari 100 remaja putri di Indonesia pernah hamil dan melahirkan di usia 16 - 19 tahun. Â Kehamilan pada usia remaja berdampak negatif pada kesehatan remaja dan bayinya. Risiko yang dialami saat hamil diusia remaja diantaranya:
1. Berisiko kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR)
Masalah gizi yang kurang pada remaja yang hamil dapat menyebabkan resiko bayi lahir prematur dan memiliki berat lahir rendah karena nutrisi yang tidak memadai pada remaja yang hamil, dimana usia remaja masih membutuhkan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan fisiknya, sehingga kebutuhan nutrisi ibu dan janin tidak tercukupi dengan baik.Â
bayi yang lahir dengan berat badan rendah karena kelahiran prematur pun memiliki tingkat kematangan organ yang belum lengkap yang dapat mengakibatkan pada kelainan pertumbuhan bayi yang dapat timbul seperti paru-paru yang belum matang dan otot pernapasan yang lemah. Beberapa komplikasi dapat muncul dengan mudah disaat organ-organ bayi belum mengalami kematangan dengan sempurna.
2. Anemia selama kehamilan
Kehamilan di usia remaja memiliki risiko terjadi defisiensi gizi karena remaja cenderung tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi selama kehamilan. selain itu, rentan kurang terpaparnya informasi dan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe atau zat besi selama kehamilan pun jarang diketahui oleh ibu hamil usia remaja. Â
Ibu hamil yang menderita anemia akan terjadi kurangnya suplai darah pada plasenta yang akan berpengaruh terhadap fungsi plasenta terhadap janin. Ibu selama kehamilan mengalami perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakseimbangan jumlah plasma darah dan sel darah merah yang dapatdilihat dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin (Hb). Hal ini akan berpengaruh terhadap penyuplaian oksigen ke Rahim dan menganggu pertumbuhan janin sehingga berdampak  pada janin lahir dengan BBLR.
3. Perdarahan persalinan
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim). Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.Â
Kematian ibu pada saat melahirkan juga banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena aborsi juga cukup tinggi yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun). Pemilihan melakukan aborsi dengan dukun banyak dilakukan dengan alibi agar tidak diketahui oleh banyak orang terkait kehamilan di luar nikah.
4. Depresi Postpartum
Pernikahan usia muda berisiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi, dan reproduksi. Pendewasaan usia juga berkaitan dengan pengendalian kelahiran karena lamanya masa subur perempuan terkait dengan banyaknya anak yang akan dilahirkan.Â