Mohon tunggu...
Surpi Aryadharma
Surpi Aryadharma Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Dharmapracaraka

Gemar membaca, Mencintai Negara, Mendidik Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Upanisad Pondasi Pengetahuan dan Sumber Autentik Literasi Hindu

6 Februari 2021   06:18 Diperbarui: 6 Februari 2021   06:31 5130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

31 Upanishads dari  Atharvaveda.

Dokpri
Dokpri
Pembelajaran Upanisad : bertujuan mengasah, mempertajam mesin kecerdasan manusia, sehingga membangunnya menjadi manusia yang cerdas, unggul dan berkarakter dewata. Kecerdasan dalam Peradaban Sanatana Dharma (yang belakangan disebut sebagai Agama Hindu) merupakan hal yang sangat penting guna membangun kebijaksanaan. 

Upanisad sangat menekankan pentingnya intelek, nalar dan kecerdasan yang lebih halus (buddhi) dari manusia/ Apa yang diinginkan oleh Upanisad adalah masyarakat yang literat, yang bukan saja faham akan hakikat pengetahuan, tetapi juga memiliki daya pikir yang tinggi sehingga kehidupannya dipenuhi dengan nilai-nilai luhur, kekuatan dan terhindar dari upaya provokasi, sebaran kebencian yang menurunkan harkat dan martabat manusia unggul.

Ajaran-ajaran Hindu di Indonesia Sebagian besar diambil dari upanisad, sejumlah mahavakya upanisad sangat populer di Indonesia seperti :

Tat Tvam Asi "Thou art that"  Aku dan Kamu adalah Dia Chandogya Upanishad 6.8.7

Aham Brahmsmi  "I am Brahman" "I am Divine"[9] (Brihadaranyaka Upanishad 1.4.10

ekam evadvitiyam brahma Brahman is one, without a second (Chndogya Upaniad

sarvam khalvidam brahma - All of this is brahman (Chndogya Upaniad 3.14.1)

Upanisad mestinya menjadi bacaan wajib agar berkat dari Dewi Saraswati mengalir dalam kehidupan seseorang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun