Burhan, dia adalah teman seperjuangan Dilan, dia juga yang menginspirasi Dilan untuk bergabung dalam Geng motor. Watak yang ditunjukan oleh Burhan adalah Anak jalanan, keras tetapi tetap baik hati kepada temannya,
        "Aku sudah kenal Burhan sejak masih duduk di kelas 3 SMP, sedangkan saat itu dia sudah kelas 3 SMA dan dikenal sebagai ketua geng motor terkenal yang ada di Bandung".(Halaman 36)
Orang yang menambah nilai jual Novel ini adalah tingkah centil Remi Moore, dia adalah teman Dilan ketika sedang nongkrong di pondok Kang Ewok. Dia bermimpi menjadi seorang perempuan. Dia juga sering menghangatkan suasana dan memberi saran ke Dilan. Hal ini terbukti dari percakapan diakhir Novel,
"Cowoknya yang harus ngerti. Tapi kamunya ya gitu, malah ngerasa gengsi mau ngehubungi dia, Itu kali ya, gara-garanya itu, Dilan-nya udah kadung nyangka Lia udah pacaran lagi. Coba kalau dulu enggak,"Kata Remi lagi.(Halaman 325)
Didalam Novel ini, si pengarang memakai sudut pandang orang pertama, yaitu 'Aku". Tentu saja Aku disini adalah Dilan. Dilan sebagai pembicara yang menjelaskan semua hal yang terjadi disekitarnya. Diawal Novel juga sudah terlihat sekali bahwa Dilan ingin bercerita tentang Milea dari sudut pandang Dilan,
        "Dia juga ketawa dan bilang "Suara Dilan" itu adalah buku yang berisi kisah aku dan Lia, sama seperti buku "Dilan, Dia adalah Dilanku", tetapi bersumber dari sudut pandangku."(Halaman 15)
Bukti lainya juga ditunjukan dengan gaya bahasa Dilan yang dipakai dalam Novel ini.
"Langsung saja. Namaku Dilan, jenis kelamin laki-laki, bernafas menggunakan paru-paru, sama seperti seekor paus."(halaman 19).Kutipan ini adalah contoh bahwa yang bercerita didalam Novel ini adalah Dilan langsung, Dilan juga selalu selalu menceritakan teman-temannya, musuhnya dan hal yang terjadi disekitar tahun 90an di Bandung, Dilan menumpahkan lagi ingatan lamanya tentang kejadian yang tidak mudah untuk dilupakan dan menjadi sejarah hidup seorang Dilan.
Saya sudah menulis sejauh ini, tetapi saya melupakan inti sari dari Novel ini. Selama saya membaca Novel ini yang menjadi bahasan utama adalah Kisah percintaan. Kenangan Dilan tentang Milea telah dijuntukan di setiap bagian dari Novel ini. Salah satu contohnya adalah banyak sekali puisi-puisi singkat yang dibuat oleh Dilan,
         "HAI"
"Kamu memiliki semuanya,"