Mohon tunggu...
surotun jamilah
surotun jamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kinerja Bea Cukai menjadi Sorotan Publik, Berikut Beberapa Kasusnya

8 Mei 2024   14:09 Diperbarui: 8 Mei 2024   16:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dari x/@jabalmak2837

Perdebatan terkait dengan bea cukai belakang ini menjadi topik hangat perbincangan di masyarakat. pasalnya berita ini semakin viral lantaran banyak masyarakat yang juga merasa dirugikan oleh pihak bea cukai yang dianggap mempersulit masyarakat  yang hendak keluar  masuk indonesia. Prosedur ekspor impor dan aturan aturan terbaru menjadi sorotan tajam.

kasus ini viral di media sosial bermula adanya penerapan denda terhadap barang impor yang dianggap lebih besar nilai nya dibandingkan dengaan harga barang yang dikirim.

Dikutip dari akun x @catchmeupid pada kamis (2/5/2024) " guys, kebayang gak kamu beli sepatu Rp 10 juta  tapi kemudian harus bayar lagi Rp 30 juta? Oh, Atau  kamu dikasih barang sama temanmu dari luar negeri tapi malah harus bayar ratusan juta? Well, that's what happen kalo kamu berurusan sama Bea Cukai di Indonesia."

Hal ini semakin memanas ketika banyak masyarakat menceritakan pengalaman yang mereka alami terkait kinerja bea cukai yang justru dianggap banyak merugikan. Seperti yang diungkapkan oleh seorang Youtuber Medy Renaldy, menyampaikan keluhan terkait dengan paket mainan robot megatron yang tertahan lama di pihak bea cukai. Medy merasa dirugikan karena mendapati paketnya sudah dalam keadaan kemasan yang rusak usai diperiksa bea cukai padahal sebelumnya pajak sudah dibayar full sesuai ketentuan yang diberikan oleh pihak bea cukai.

Satu persatu kinerja bea cukai akhirnya terbongkar, hal ini semakin menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap instansi negara. Dari akun x @jabalmak2837 pada Jum'at  (4/05/2024) " ini tukang palak berseragam namanya, sepatu aja di palak puluhan juta, tas Hermes lagi lebih parah para TKI barang bawaan di palakin, moga di pertanggung jawabkan  di akherat, aji mumpung selagi jadi pejabat bea cukai, asal kalian tau, TKI beli barang dgn hasil keringat darah". Label tukang palak berseragam yang diberikan masyarakat pada pihak bea cukai menunjukan betapa geramnya mereka di perlakukan  curang dan di rugikan oleh instansi.

Setelah menimbulkan huru hara dan berbagai permasalahan yang viral di masyarakat, alih alih meminta maaf pihak bea cukai diduga mencari influencer untuk menjadi buzzer dalam upaya memperbaiki citra mereka yang semakin hari kian memburuk.

Bagaimana nih gengs menurut kalian, apakah dengan menyewa buzzer menjadi solusi atau justru menambah permasalahan nihh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun