Mohon tunggu...
surotun jamilah
surotun jamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Baru Gaya Kampanye ala Kpop Anies-Muhaemin

3 April 2024   17:55 Diperbarui: 3 April 2024   17:57 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : @aniesbubble

Gaya kampanye ala Kpop yang diterapkan oleh Anies Baswedan dalam kampanyenya menjadi perbincangan hangat. Gaya ini memanfaatkan elemen-elemen estetika dan interaktivitas yang populer dalam dunia Kpop. Gaya ini melibatkan penggunaan visual yang menarik, lengkap dengan warna-warna cerah dan gambar yang menarik, seperti potocard, cafe event , standing kpop figure, photobooth, yang sering ditemukan dalam dunia Kpop. Selain itu, Anies juga melibatkan interaksi yang intens dengan penggemar, termasuk sesi tanya jawab dan diskusi langsung di Twitter, yang mirip dengan bagaimana idola Kpop berinteraksi dengan penggemarnya. Hal ini berawal dari live Anies di mobil yang menjadi sorotan lantaran mirip idol kpop yang melakukan live di mobil setelah selesai acara.

Gaya kampanye ala Kpop yang digunakan oleh Anies menarik perhatian banyak orang, sebagian besar karena ini merupakan pendekatan yang baru dan berbeda dalam dunia politik. Kampanye politik biasanya cenderung formal dan serius, bertumpu pada diskusi tentang isu-isu politik dan ekonomi. Namun, gaya Kpop membawa angin segar dengan pendekatannya yang lebih santai dan interaktif, yang lebih berfokus pada pembangunan hubungan dan interaksi dengan pemilih.

Target audience utama untuk gaya kampanye ini adalah pemilih muda yang akrab dengan budaya Kpop. Ini mencakup remaja dan dewasa muda yang aktif di media sosial dan sering mengikuti tren dan budaya pop. Dengan menggunakan gaya kampanye ala Kpop, Anies berusaha menjangkau demografi ini yang mungkin merasa lebih terhubung dan terlibat dengan kampanye yang memanfaatkan elemen budaya pop yang mereka kenal dan sukai. Hal ini lantaran budaya kpop sedang marak di  indonesia dan terlebih  pemilih dalam pemilu tahun ini di dominasi oleh anak muda.

Pesan utama yang ingin disampaikan oleh Capres Anies melalui gaya kampanye ini adalah bahwa dia adalah seorang pemimpin yang dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan pemilih muda. Dia ingin menunjukkan bahwa dia memahami dan menghargai budaya mereka, dan bahwa dia bersedia untuk mendengarkan dan berinteraksi dengan mereka. Dengan cara ini, dia berusaha menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang pemimpin politik, tetapi juga seseorang yang dapat berhubungan dengan pemilih pada level yang lebih pribadi.

Meskipun gaya kampanye ala Kpop ini menarik dan inovatif, ada beberapa alasan mengapa ini mungkin tidak berhasil. Pertama, meskipun gaya ini dapat menarik perhatian, itu tidak berarti akan menarik suara. Pemilih muda mungkin terhibur oleh gaya kampanye ini, tetapi mereka juga mencari substansi dan isu politik yang lebih serius. Mereka mungkin menilai calon berdasarkan rencana dan visi politiknya, bukan hanya berdasarkan gaya kampanyenya. Kedua, gaya kampanye ini mungkin tidak menjangkau pemilih yang lebih tua yang tidak akrab dengan budaya Kpop. Akhirnya, gaya ini mungkin terlihat tidak autentik atau dipaksakan, yang dapat menimbulkan skeptisisme di antara pemilih. Jika pemilih merasakan ini, mereka mungkin meragukan keaslian dan ketulusan calon, yang bisa merusak reputasi dan kepercayaan pemilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun