Yth. Redaksi Kompasiana...
Baru inilah saya berkesempatan untuk mencoba menulis di Kompasiana. Saya baru-baru saja tergerak untuk menulis (artikel), setelah melihat-lihat blog di dunia maya....mengapa tidak saya coba.
Coro !!!....Itulah pengandaian yang selalu dikatakan oleh Pak Eko Budiono, pada waktu itu kepada para Pratar......
Coro adalah sejenis serangga yang hidup di sekitar kita....warnanya coklat dan mengkilap...bagus kelihatannya tapi nggak ada dagingnya atau isinya....kosong.
Pada saat itu Pratar pakaiannya coklat, emblem baretnya di brasso, simbol matra logam di kerah juga mengkilat di brasso, dilengan kiri dan kanan terpasang sepron kuning keemasan mengkilat, timang gespernya juga mengkilat di brasso dan sepatunya di semir ditambah sedikit air .... Mengkilat.
Bagaimana dengan isinya................kosongkah ?
Pada saat itu memang pada level holding position memorinya kosong atau hanya sedikit. Maklumlah karena baru saja di kosongkan memorinya oleh sistem chandradimuka. Isi atau memori yang lampau dipindahkan dari harddisk internal ke Harddisk eksternal dan posisi Harddisk eksternal tersebut dicabut dari komputernya dan di simpan di dalam tas.
Dihadapkan pada lingkungan yang serba baru, suasana baru dan serba yang baru-baru serta belum di pahami, maka Pratar tiap langkah dan tindak tanduknya selalu saja salah, tidak mengerti...enggong istilahnya. Penugasan pun sifatnya yang sederhana, jaga kamar misalnya. Jika ada penugasan yang cukup kompleks perlu waktu untuk dapat menyelesaikannya. Pada akhirnya dengan pembinaan dan penanganan yang bijaksana serta motivasi yang kuat untuk maju oleh dirinya, seorang Taruna dapat menetas dan keluar dari kulit telurnya menjadi seorang Perwira.
Setelah Terisi selama kurang lebih 20 Tahun.
Bagaimana si Coro ini setelah terisi dengan berbagai penugasan dan pengalaman selama kurang lebih hampir 20 tahun ?
Ternyata si Coro ini terkadang Hang, Komputernya masih cukup bagus, bahkan tiap tahun ter-up gradetapi....ya itu tadi sering Hang.