Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan seluruh dunia, telah menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan. Pandemi yang melanda lebih dari satu tahun yang lalu itu, tidak hanya berdampak pada sektor Ekonomi, Industri, Perdagangan, namun juga berdampak pada bidang Pendidikan.Â
Untuk menekan penyebaran Virus Covid-19, maka Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan antara lain PSBB, PPKM dan lain-lain.Â
Selain kebijakan tersebut, pemerintah juga mewajibkan setiap orang untuk melakukan 3M(Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Â Dengan berbagaia kebijakkan tersebut membatasi pergerakan masyarakat termasuk anak-anak sekolah.
Anak-anak sekolah biasanya bisa belajar dikelas, bertemu dengan teman-temannya, namun karena pandemi maka tidak bisa masuk sekolah.Â
Demikian juga anak-anak yang belajar di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) juga tidak dapat belajar karena adanya kebijakan social distancing.Â
Anak-anak belajar di rumah dengan system daring. Namun demikian, cara belajar seperti itu dianggap sebagian orang tua murid  kurang efektif.Â
Anak-anak lebih banyak bermain dibandingkan dengan belajar, sehingga banyak waktu terbuang sia-sia. Semangat belajar anak menurun, demikian juga kreativitas anak.Â
Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, maka akan mengancam masa depan anak-anak Indonesia. Demikian juga hal terjadi pada santri TPQ AL MUTHI yang beralamat di Jl. Halimun, Rempoa, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Dengan adanya social distancing, maka santri tidak dapat belajar di TPQ tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut maka para mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa Program Studi Akuntansi, Universitas Pamulang mengadakan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) di TPQ AL MUTHI yang diasuh oleh Bapak Ustad H. Bahrul Tohir Al-Hafidz. S.Pd.I. Terlihat banyak para santri TPQ AL MUTHI yang antusias mengikuti kegiatan ini. Para santri berebut menjawab pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan hadiah/doorprize.