Setiap organisasi termasuk instansi pemerintah wajib mempertahankan diri dan terus menemukan keunggulan kompetitifnya. Persaingan terbuka dan pasar bebas regional dan internasional yang telah dimulai membutuhkan keunikan atau gaya yang berbeda-beda atau yang sering disebut dengan inovasi sebagai style-nya. Sehingga dalam tantangan ke depan, organisasi pemerintah harus menjadikan Inovasi sebagai “style governance” atau mati suri.
Organisasi pemerintah seperti pemerintah daerah yang telah berhasil dalam berinovasi mendapatkan tempat yang special di mata stakholdersnya. Beberapa pemerintah daerah yang dianggap paling inovatif seperti Pemerintah Kota Surabaya, Surakarta atau dikenal Kota Solo, Kota Yogyakarta, Kota Pontianak, Kabupatan Enrekang dan masih banyak lagi lain sebagainya. Keberhasilan ini setidaknya ditunjukan dengan peningkatan perekonomian kota yang memberikan dampak pada kesejateraan masyarkatnya.
Keberhasilan Inovasi tidak dapat dicapai secara kebetulan, tetapi dibutuhkan sebuah rancangan yang detail. Setidaknya ada empat step yang dapat dilakukan yakni Diagnose, Drum Up, Design dan Delivery Inovasi. Diagnose merupakan tahapan pertama untuk mengidentifikasi dan menemukan ide inovasi.Drum Up merupakan tahap kedua untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi ide inovasi yang akan laksanakan. Design merupakan langkah ketiga untuk merancang desain /prototype inovasi secara lebih detail dan siap untuk diimplementasikan.Deliver adalah langkah keempat yaknimengimplementasikan, memonitoring dan mengevaluasiimplementasi inovasi. Empat step ini sangat penting untuk mengefektifkan Inovasi dan mengurangi resiko / Permasalahan yang akan dihadapi dalam Inovasi.
Mestipun telah banyak buku-buku tentang Inovasi dan Instansi pemerintah juga telah ‘banyak” melakukan Inovasi, tetapi belum ada buku / panduan yang secara komprehensif mengulas mengenai metode Inovasi. “Creating Knowledge” Inovasi sangat penting untuk menjadi jembatan “Inovasi style Governance”. Bagaimana strategi menerapkan sebuah gagasan baru ?, Bagaimana proses perencanaan, implementasi dan evaluasinya ? Bagaimana mengatasi hambatan implementasi ? Karena Inovasi dilihat dari originalitasnya maka juga sangat penting untuk mengatahui bagaimana menenukan dan mengembangkan ide-ide berlian ?,dan lain sebagainya. Dimana Knowledge seperti itu sering kali masih sebagai Tactix Knowledge sehingga dapat dikatakan masih tersembuyi atau hanya sedkit diketahui innovator. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Inovasi sebagai style dibutuhkan penyebaran pengetahuan tentang metode Inovasi.
SAWK, 29 Januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H