Mohon tunggu...
Surikin SPd
Surikin SPd Mohon Tunggu... Guru - Ririn Surikin

Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putri Kecilku

22 Januari 2022   12:05 Diperbarui: 22 Januari 2022   12:13 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUTRI KECILKU

( Untukmu Putri Kecilku Rinanda Setyanisa Guntoro )

Kokok ayam memanggil manggil... kicauan burung merdu membangkitkan suasana yang nyaman dan tenang. Ku awali pagiku dengan langkah ringan ke dapur. Tuk memulai aktivitas hari ini

Aku Rifana. Seorang ibu rumah tangga sekaligus bekerja sebagai pendidik di salah satu sekolah swasta di kotaku. Walaupun sekolah swasta tetapi sekolahku sudah bertaraf nasiona. Kami memang berada di desa kecil. Desa yang bahkan tak tampak dalam peta, tetapi sekolah sudah menasional. 

Banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh siswa siswiku baik itu ajang OSN, O2SN dan FLS2N. Begitu juga dengan lomba lomba yang lain yang bertaraf propinsi. Walau di desa tapi kami memacu semangat dalam berkarya yang tentu saja buahnya adalah prestasi.

Sebagai seorang ibu dan seorang tenaga pendidik, kedua kegiatanku ini  berjalan selaras, beraktivitas dengan mencari ridha Allah. 

Sebagai ibu rumah tangga tentu aku harus total dalam merawat ketiga buah hatiku. Mempersiapkan makanannya, pakaiannya, dan tempat tinggal yang layak. Semua kulakukan dengan senang hati karena ketiga buah hatikulah yang selalu menjadi penyemangatku.

Begitu juga dengan siswa siswiku mereka penginspirasi dalam kehidupanku, kelucuan, keluguan dan kegembiraan mereka dalam belajar membuat hari hariku tak terasa. 

Waktu rasanya berlalu semakin cepat. Aku berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Profesi guru ini benar benar, membuatku bahagia. 

Selain kepuasan batin yang kudapatkan akupun bisa  Membantu sedikit jerih payah suamiku dalam memenuhi kebutuhan sehari hari yang tak sedikit. 

Perlahan lahan memacu waktu untuk mencukupi kebutuhan. kebutuhan ketiga anakku yang masih banyak. Kebutuhan pendidikan, sandang, papan dan pangan mereka yang tak boleh kku abaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun