Mohon tunggu...
SURETNO WIJAYATI
SURETNO WIJAYATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Nasi Kuning instan Umbi Gembili? Alternatif Menu Diet yang Enak

30 November 2021   22:09 Diperbarui: 30 November 2021   22:49 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua pasti sudah tidak asing dengan menu makan nasi kuning karena sering memakan nasi kuning baik untuk menu sarapan, makan siang, bahkan biasa dikonsumsi untuk menu  makan malam juga. nasi kuning memang sangat akrap dengan kehidupan masyarakat indonesia karena menu makanan ini banyak diperjual belikan dipasaran karena selain enak juga mengenyangkan.  Makanan nasi kuning juga sangat cocok dikonsumsi dengan toping kerin tempe, sambal, telur dadar, ayam maupun toping lainnya yang bisa mengugah selera makan kita. Tapi, apakah sebelumnya pernah terbayang bahwa nasi kuning yang biasa kita kenal terbuat dari beras kini ada inovasi terbarunya yaitu dengan tepung umbi gembili sebagai bahan baku utama pembuatannya.

Umbi gembili ?  Apakah kalian tau apa itu umbi gembili ? mungkin dari beberapa kalian masih asing dengan umbi gembili bahkan baru pertama mendenganar yang namanya umbi gembili. Umbi gembili merupakan tanaman dari familia Dioscoreaceae, umbi jenis  ini merupakan salah satu jenis umbi umbian yang biasa ditemukan tumbuh liar di hutan.  umbi jenis ini banyak ditemukan dipulau jawa dan tumbuh dibawah permukaan tanah dengan bentuk seperti umbi talas dengan kulit ari tipis yang membungkus daging umbinya. Selain itu, umbi gembili tumbuh merambat dipohon lain ataupun dipermukaan tanah hingga mencapai panjang maksimal 3 sampai 5 meter. umbi gembili sendiri memiliki rasa yang mirip dengan kentang yang bertekstur kenyal dengan sedikit rasa gurih didalamnya, selain itu juga gembili memiliki aroma yang khas yaitu aroma seperti bau tanah walaupun tidak terlalu menyengat.  Pada zaman dahulu, umbi gembili dijadikan sebagai sumber makanan alternatif penganti nasi ataupun jagung sebagai makanan pokok dimasyarakat jawa. 

Selain sebagai sumber makanan alternatif, saat ini konsumsi dan pemanfaatan umbi gembili masih sangat minim selain menadi cemilan.  Biasanya umbi gembili hanya diolah dengan cara dikukus, direbus, maupun digoreng. Baru-baru ini tepatnya pada september 2021 ada 3 mahasiswi dari fakultas gisi Universitas Muhamadiah Surakarta mengembangkan inovasi nasi kuning instan dari umbi gembili. dengan adanya inovasi ini juga bisa menjadi salah satu alternatif piihan menu diet yang enak dan bergizi.

Konsumsi gembili sebagai makanan penganti nasi sangatlah baik, hal ini dikarenakan banyak sekali kandungan yang terkandung didalam umbi gembili yang baik untuk kesehatan tubuh diantaranya yaitu ; Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Zat besi, dan Vitamin C. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan oleh ketiga mahasiswi UNS di CV Chem-Mix Pratama Bantul Yogyakarta untuk mengetahui kandungan serat pangan dan aktivitas antioksidan yang terdapat pada nasi kuning instan yang dikembangkan menunjukkan bahwa nasi kuning instan umbi gembili memiliki serat yang tinggi. Dengan semua fakta ini bisa menunukkan bahwa produk ini juga sangat baik untuk dikonsumsi sebagai salah satu alternatif menu diet yang enak untuk sahabat-sahabat diliar sana. Selain enak dan membantu mengontrol berat badan kandungan umbi gembili yang terdapat didalam nasi kuning instan juga terdapat anfaat lain seperti  mencegah kanker kolon pada usus besar, mencegah ganguan gastrointestinal dan juga untuk menanggulangi diabetes. 

tunggu apa lagi, mulai dietmu dengan konsumsi nasi kuning instan dari umbi gembili yang telah terbukti menngandung sejuta manfaat didalamnya. Jadi apakah kalian tertarik untuk mengkonsumsi nasi kuning instan umbi gembili untuk alternatif menu diet kalian ? ceritakan pengalaman diet kalian dikolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun