Mohon tunggu...
Rambo Rohmat
Rambo Rohmat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahukah Anda Penulis Muda

12 April 2015   16:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Welcome young writers _^

a. Menulis itu butuh akan kebiasaan. Jika sobat mempunyai komunitas penulisan, usahakan langsung praktek membuat satu tulisan setelah selesai mendapatkan materi penulisan di tiap pertemuan. Istiqomahkan dalam tiap pertemuannya (untuk langsung praktek setelah dapat teori) niscaya itu akan menjadi sarana percepatan anda dalam belajar menulis.

b. Menjadi penulis harus peka terhadap lingkungan. Ketika sobat peka terhadap lingkungan maka segala hal akan bisa sobat jadikan sebagai tulisan. Mulailah dengan menulis non fiksi (Cerpen, novel, pantun, puisi) karena itu akan memudahkan sobat dalam memasuki dunia tulis-menulis.

c. Temukan spesifikasi tulisa anda. Seorang penulis akan mampu bertahan eksis jika ia menemukan spesifikasi tulisan yang sesuai dengan karakter penulisan yang dimiliki. Apakah saya cocok untuk menulis fiksi seperti karya ilmiah, opini, artikel, essay ataukah cocok dalam menulis non fiksi semisal cerpen, puisi, novel. Segera temukan spesifikasi tulisan anda sobat. Dengan spesifikasi tulisan kita akan mudah dikenal orang.

d. Kader penulis itu harus sungguh-sungguh dalam memasuki dunia penulisan. Why? Because :1. Kehidupan kita tidak panjang maka jangan coba-coba dengan kehidupan. Terusalah berkarya! 2. Penulis harus melahirkan karya agar diakui sebagai penulis. Bagi penulis pemula Maksimal 1 karya dalam 1 tahun. 3. Ketekunan penulis pemula menjawab semua tantangan yang malang melintang.

e. Penulis besar tercipta akibat istiqomahnya dalam menulis serta penyampaian ide-ide cemerlang yang mereka miliki. Seperti Imam Ghozali dengan kitab Ihya` Ulumuddinnya. Beliau merantau selama sepuluh tahun untuk menyelesaikan tulisannya yakni kitab Ihya` Ulumuddin 4 jilid. Hasilnya mulai dari tahu 505 Hijriyah sampai sekarang karyanya masih langgeng.

f. Kalau dengan pidato tidak semua orang bisa mendengar pesan yang kita sampaikan dan ruang lingkup audiencenya terbatas, tapi dengan karya tulis yang kita cetak, kita akan terus hidup dalam tulisan kita sehingga mampu dinikmati oleh generasi penerus yang tak sempat bertatap muka dengan kita.

g. Penulis harus fokus dengan tulisan yang dibuat. Dan tak lupa bahwa penulis harus berkarya dalam kondisi apapun terutama dalam hal memerangi hawa nafsu yang terus menyerang semisal sifat malas, bosan, mood hilang, dll. Imam Nawawi Al Bantany beliau wafat dalm usia 50 tahun dan sudah banyak karya yang beliau tulis. Jika diukur dengan umurnya, maka tiap harinya beliau menulis 8 lembar selama 50 tahun kehidupan beliau di dunia.

Tertarikkah anda memasuki dunia tulisan  sobat? Apakah Anda ingin mencontoh ulama`-ulama` dahulu atau penulis-penuli idola anda yang telah melahirkan banyak karya? Bismillah, Masuklah dalam dunia tulis-menulis dan bergembiralah didalamnya! Selamat menulis!

By: Pak Hasyim The Founder of Rumah Pena Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun