Mohon tunggu...
suratno kaluku
suratno kaluku Mohon Tunggu... Perawat - Dewa Civiliant

seorang dosen yang menyukai ngopi, traveling dan politik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Heat Sroke Akibat Pemanasan Global

22 November 2024   09:01 Diperbarui: 22 November 2024   09:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Definisi dan Gejala Heat Stroke

Heat stroke adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh hingga di atas 40C, disertai dengan gangguan fungsi sistem saraf pusat seperti kebingungan, kejang, atau kehilangan kesadaran. Gejala lain termasuk kulit kering atau berkeringat berlebihan, pusing, mual, dan denyut jantung yang cepat. Jika tidak ditangani segera, heat stroke dapat menyebabkan kerusakan organ permanen hingga kematian.

Pemanasan Global dan Peningkatan Risiko Heat Stroke

Pemanasan global telah menyebabkan peningkatan frekuensi, intensitas, dan durasi gelombang panas. Data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,1C sejak era pra-industri. Peningkatan ini menyebabkan gelombang panas menjadi lebih mematikan, terutama di wilayah tropis dan subtropis, di mana suhu sudah tinggi secara alami.

Populasi yang paling rentan terhadap heat stroke meliputi:

  1. Anak-anak dan lansia: Sistem termoregulasi tubuh mereka tidak seefisien orang dewasa.
  2. Pekerja luar ruangan: Petani, pekerja konstruksi, dan atlet sering terpapar suhu tinggi dalam waktu lama.
  3. Orang dengan penyakit kronis: Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas meningkatkan risiko.

Strategi Pencegahan

Mengurangi risiko heat stroke akibat pemanasan global memerlukan pendekatan terpadu, termasuk:

  1. Peningkatan kesadaran masyarakat: Kampanye informasi mengenai bahaya gelombang panas dan cara mengatasinya.
  2. Perencanaan urban yang adaptif: Memperbanyak ruang hijau dan mengurangi penggunaan material bangunan yang memerangkap panas.
  3. Inovasi teknologi: Penggunaan bahan bangunan yang memantulkan panas, serta peningkatan akses ke sistem pendingin ruangan hemat energi.
  4. Kebijakan mitigasi perubahan iklim: Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan beralih ke energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi.
  5. Pertolongan pertama: Masyarakat perlu mengetahui langkah-langkah awal seperti membawa korban ke tempat teduh, memberikan cairan, dan mendinginkan tubuh korban.

Kesimpulan
Peningkatan suhu bumi akibat pemanasan global tidak hanya menjadi ancaman bagi lingkungan, tetapi juga membawa dampak serius pada kesehatan manusia. Upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan adaptasi terhadap perubahan iklim sangat penting untuk melindungi kesehatan populasi global.

Heat stroke merupakan ancaman kesehatan serius yang meningkat seiring dengan pemanasan global. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diperlukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan melindungi populasi dari bahaya gelombang panas. Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko heat stroke dapat diminimalkan, sehingga dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia dapat dikelola dengan lebih baik.

Referensi

  1. IPCC. (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis.
  2. World Health Organization (WHO). (2020). Heat and Health.
  3. National Weather Service (NWS). (2023). Heat Safety Tips and Resources.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun