Mohon tunggu...
Surati Ningsih
Surati Ningsih Mohon Tunggu... -

Belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Bagaimana Mengasuh Anak yang Baik???

1 Mei 2015   16:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang anak kecil begitu sensitif. Sebagai orang tua, sebaiknya harus sangat berhati-hati dalam mendidik putra-putri nya. Karena nantinya akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak tersebut sampai ia dewasa. Banyak sekali orang tua yang terkadang tanpa disadari telah melakukan kesalahan dalam mengasuh anaknya.

Dulu saya pernah memiliki teman laki-laki. Akan tetapi, sikap dan perilakunya menyerupai perempuan. Ia selalu berteman dengan anak perempuan karena ketika ia mencoba untuk berteman dengan anak laki-laki pasti ia akan di ejek. Pada hakikatnya, ia pasti merasa malu, minder dan sebagainya. Namun ia berusaha untuk menutup-nutupi. Saya yakin bahwa dia sebenarnya juga ada keinginan untuk berubah tapi dia belum tau bagaimana caranya.

Nah setelah saya telusuri penyebabnya, ternyata ia memiliki kakak perempuan yang sangat berambisi untuk memiliki adik perempuan juga. Akan tetapi kenyataannya ia malah memiliki adik laki-laki. Karena ketika itu mereka berdua masih sama-sama kecil, si kakak perempuan ini selalu memakaikan baju perempuan pada adik laki-lakinya ini. Selain itu, ia juga mendandaninya menggunakan make up dan selalu mengajak bermain yang seharusnya dimainkan oleh anak perempuan. Lama kelamaan ia memiliki sikap seperti perempuan. Ternyata sikap dan perilakunya itu terbawa sampai ia dewasa.

Dari contoh di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tidak hanya orang tua yang mempengaruhi sikap dan perilaku anak-anaknya di masa depan. Akan tetapi saudara kandung pula. Selain itu teman sepermainannya serta lingkungan tempat ia tinggal juga ikut memberikan andil dalam membentuk karakter seorang anak. Oleh karena itu orang tua harus sangat berhati-hati dalam mendidik anaknya. Jika sampai salah sedikit saja, maka akibatnya akan terbawa sampai ia dewasa nanti.

Selain itu, orang tua jangan terlalu keras kepada anak, sebab keadaan psikologis anak yang satu dengan anak lain berbeda-beda. Jika orang tua terlalu keras, sering memarahi dan memukul anak-anaknya maka kemungkinan besar anak ini nantinya akan memiliki kepribadian yang tertutup, pendiam, pemalu, penakut. Mengapa? Karena sejak kecil ia selalu dimarahi dan dipukuli ketika berbuat salah. Karena hal itu, ia jadi takut melakukan sesuatu. Ia akan terbayang-bayang masa kecilnya.

Menurut saya, mengasuh yang baik itu jangan terlalu keras dan jangan pula mengabaikan anak. Apalagi hingga menitipkannya kepada orang lain (baby sitter). Akan sangat lebih baik jika anak di asuh langsung oleh kedua orang tuanya. Jika suatu hari ia melakukan kesalahan, maka jangan langsung dimarahi. Akan tetapi nasihatilah ia terlebih dahulu. Namun jika ia tetap mengulangi kesalahannya hingga berkali-kali, barulah orang tua menggunakan cara yang agak keras, seperti memberi hukuman yang nantinya bisa dijadikan pelajaran oleh anak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun