Menjadi orang nomor satu di kota metropolitan tidaklah mudah, apalagi memperoleh kepercayaan dari masyarakat sekitarnya. Ibarat suatu negara , jakarta adalah gambaran dari bangsa indonesia ini, yang banyak disoroti oleh banyak negara. Penggambaran itu tidak akan mudah dilakukan oleh sembarang pemimpin, apalagi oleh seorang jokowi yang baru saja menginjakkan kakinya di kota metropolitan tersebut.
Pemilihan gubernur dki jakarta telah usai dilakukan, sebelumnya dalam kampanye kampanyenya,” Otoritas transortasi” menjadi ujung tombak dari jokowi untuk mengantisipasi masalah dijakarta terkait kemacetan yang sampai saat ini masih melanda masyarakat jakarta. Sedangkan fauzi bowo kukuh dengan pendiriannya yang menyatakan bahwa pembaruan dari segi transportasi massa baik itu yang kecil maupun angkutan umum yang akan menjadi target utamanya untuk mengatasi masalah ini.
Persaingan ketat foke dan jokowi untuk menjadi orang nomor satu dijakarta pada pemiluputaran kedua, masih menjadi bahan pembicaraan yang hangat untuk di perbincangkan. Dalam putaran kedua ini jokowi unggul beberapa persen dari foke berdasarkan quick count yang dilakukan oleh beberapa media. Masih belum pasti apakah jokowi benar-benar akan menjadi orang nomor satu di kota metropolitan ataukah foke yang akan tetap menduduki kursi nomor satu di jakarta.
Di sisi yang lain, setelah pemilu usai, sambil menunggu keputusan dari KPUD jakarta, Jokowi merayakan kemenangannya (berdasarkan quick count) bersama tim suksesnya. Sedangkan foke kembali sibuk mengurusi program e-ktpnya yang masih belum terselesaikan.
“saya akan melakukan pemabruan-pembaruan mulai darimasyarakat lapisan bawah untuk mengatasi ekonomi kerakyatan yang ada dengan membangun sebuah kampung susun ”, kiranya seperti itulah yang dituturkan jokowi saat kampanyenya. Dengan membangun kota jakarta dari masyarakat kalangaan bawah, jokowi berharap dapat membangun kota jakarta yang lebih aman dan nyaman tidak hanya untuk masyarakat kalangan masyarakat kalangan menengah atas saja tapi juga kalangan bawah.
Selain itu beliau juga sempat mengutarakan statement ,” saya akan membangun dan merenovasi sistem perumahan yang ada di daerah padat penduduk dan membangun sistem rumah vertikal sehingga kepadatan penduduk dapat teratasi dengan baik.”. ketika debat cagub dki jakarta babak final kemarin. Dan untuk mengatasi kegelisahan warga kemudian beliau menambahkan statement ,” dan kami akan memberikan sertifikat kepada warga sebagai pemilik dari rumah vertikal tersebut.” Seperti itulah janji-janji yang diungkapkan jokowi. Hanya tinggal menunggu hasil akhir, apakah dia akan benar-benar menepati janjinya atau hanya isapan jempol belaka.
Masyarakat jakarta merupakan masyarakat yang komunal, taksekarang tak cukup dengan kata-kata untuk mendekati mereka perlu adnya tindakan langsung seperti hslnys bersosialisasi dengan masyarakat dan berkomunikasi menanyakan apa keluhan-keluhan yang kiranya dapat melegakan mereka. Seolah-olah dia adalah penampung segala kegelisahan yang rakyat alami sampai saat ini dan membuat rakyat berharap bahwa dialah yang mampu mengatasinya. Seperti halnya yang dilakukan oleh jokowi yang lebih mengedepankan untuk menjunjung dan mengangkat nilai ekonimi kemasyarakatan yang ada dikota metropolitan tersebut serta mengentaskan masyarakat jakarta dari keadaan sosial yang menyengsarakan.
Kami sebagai masyarakat indonesia hanya berharap kepada cagub yang baru untuk lebih peka terhadap rakyat kecil dan dan dapat mengentaskan rakyat kecil dari ketidak adilan yang ada. Jakarta adalah ibukota indonesia yang menopang kehidupan bangsa, yang menjadi sorotan dunia, yang menjadi cerminan bangsa kita. Semuanya ingin agar indonesia menjasi lebih baik, entah itu dari segi ekonomi, dari segi kualitas pendidikan , budaya, dan sosialnya. Untuk cagub dki jakarta yang baru, satu pesan saya yang mungkin juga mewakili dari segenap masyarakat indonesia, bangunlah indonesia dari budaya lokal yang ada dan tegakkanlah keadilan setegak-tegaknya, dan perhatikanlah generasi penerus kita, yang akan meningkatkan derajat bangsa kita dimata dunia. Tanamkan jiwa nasionalis kepada pemuda pemudi kita yang akan mengantar bangsa ini menjadi bangsa yang peduli akan sesama. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H