Sebagai seorang mahasiswa yang tak lepas dari tugas-tugas yang membosankan plus bikin sakit kepala pasti membutuhan tempat yang cocok untuk merefleksikan dan menaburkan rasa stres yang datang. Atau bagi mereka yang bosan dengan tugas kuliah pasti membutuhkan suasana yang pas dan cocok untuk berdialektika sekaligus menghilangkan frustasi akan beban-beban yang ditanggung mulai dari beban hidup keseharian, beban tugas, beban kerja, dan yang lainnya. Suatu rutinitas yang bersifat positif dan menunjang keefektifitasan berfikir. Pola pikir setiap orang akan berbeda antara satu sama lainnya dan tingkat kekuatannya dalam menampung beban pikiran juga berbada pula. Kemampuan setiap orang ditentukan juga atas kemampuan berpikirnya. Sehingga besarnya masalah setiap orang akan berbada dengan besarnya masalah orang lain.
Kebanyakan tempat yang dipilih untuk melepaskan kepenatan itu adalah tempat-tempat ngopi atau cafe-cafe yang mempunyai khas tersendiri dengan mengajak teman-teman untuk diajak mengobrol atau sekedar beradu pedapat. Salah satu tempat yang menjadi pilihan adalah cafe blandongan yang terletak di depan SMA UII. Diantara banyak cafe-cafe yang berdiri, cafe blandongan ini bisa dibilang tergolong cafe yang cukup sukses karena terletak di sekitar kampus UIN suka dan mempunyai pelanggan tetap. Kebanyakan pelanggannya dari pagi hingga malam hari di dominasi oleh mahasiswa UIN suka. Dan biasanya yang sering ngopi di situ adalah mahasiswa yang notabene adalah mahasiswa yang berorganisasi di lingkup atau ranah pergerakan. Selain untuk melepas kepenatan di kampus biasanya juga disertai dengan berbagi ilmu dengan saling beradu argumen.
Sebenarnya apa yang membuat banyak orang lebih memilih tempat ngopi untuk menghilngkan stres daripada tempat yang lainnya. Sensasi kopi mempunyai kehangatan bagi setiap orang yang meminumnya. Kopi bisa merilekskan saraf-saraf yang tegang akibat telalu banyak berfikir. Orang yang terlalu banyak berfikir bisa menyebabkan urat-urat sarafnya tegang dan menjadi penyebab stres. Hasil dari kopi ini pun tak langsung terasa, selain itu efek yang ditimbulkan adalah kurang bisa tidur atau insomnia karena kopi membuat tidak ngantuk. Menikmati kopi, merokok, berdialektika seolah-olah telah menjadi rutinitas yang dirasa perlu untuk menambah wawasan dan menenangkan diri. Melepaskan diri dari masalah sosial yang ada, mencari ide-ide baru dan mengaktualisasikanya kedalam bentuk nyata.
Huuhhhh, kopi memang terlihat biasa saja tapi nikmatnya memang luar biasa. Hanya dengan seangkir kopi semua beban fikiran terasa enteng. Dengan pikiran yang ringan ini mencari ide-ide baru pasti sangatlah mudah karena terlepas dari beban pikiran yang dipikulnya. Minum secangkir kopi dengan teman sambil berbincang-bincang. Minum kopi saja paling cuma beberapa menit sudah habis. Tapi minum kopi dengan teman disertai dengan ngobrol tentang ide dan beradu pikiran membuat waktu minum kopi yang mungkin hanya bebrapa menit itu saja bisa melebihi berjam-jam. Jika diamati secara terus menerus kelihatannnya banyak orang yang berkumpul di cafe-cafe akan terlihat menyenangkan.
Mungkin bagi orang yang melihat sekilas pasti akan bertanya, ”apa yang mereka lakukan?, minum kopi tapi bisa sampai berjam-jam. Seperti orang yang kurang pekerjaan saja”. Sejenak jika kita mau meluangkan waktu untuk berbaur dengan mereka, mencoba menjalani apa yang dilakukan baru bisa memahaminya. Setelah berbaur mencoba ikut ngobrol dan bercengkrama ternyata dialektika yang mereka lakukan sangat menarik. Begitu juga dengan perdebatan yang dilakukan antara satu sama lainnya.
Meskipun begitu tempat-tempat seperti ini juga menyediakan wifi yang bisa digunakan untuk internetan. Jadi tidak semua orang yang datang selalu berbincang-bincang tapi banyak juga yang sambil internetan.
Sehari bisa menghabiskan jatah kopi dua atau tiga cangkir. Kebanyakan mahasiswa yang datang di cafe blandongan ini adalah mahasiswa UIN suka. Dan pelanggan tetapnya kebanyakan adalah mahasiswa yang sudah lama menjadi pelanggan sejak berdirinya cafe blandongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H