Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Patriotis, Cinta kepada Tanah Air

16 Februari 2011   21:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:32 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12978919411608889371

Salah satu hobby saya adalah kalau sedang ada waktu keliling ke lapak-lapak buku-buku bekas, selain murah dengan 100ribu saya sudah bisa dapat segepok buku, namun yang paling mengasyikan adalah kita tidak pernah tahu buku apa yang akan kita temui di lapak tersebut. Beberapa waktu kemarin saya sempat menemukan 2 buku Sai Baba yang tidak mungkin dapat saya peroleh di toko buku, puji Tuhan, Al hamdullilah. Saya masih membaca secara sekilas, karena belum dapat waktu luang. Ada bagian yang menarik hati saya untuk sejenak meluangkan waktu untuk menyelami lebih jauh kebijaksanaan Sai.

“Suatu Penghianatan yang terbesar, suatu perbuatan yang sungguh-sungguh egois dan biadab, jika anda memusuhi tanah air anda” Sai Baba

Menurut Sai adalah dosa terbesar seorang anak jika melawan orang tuanya, ibu yang melahirkan dan mengasuhnya, bapak yang memberikannya tempat tinggal serta tempat berteduh, memberikannya pendidikan dan perlindungan. Demikian juga buat mereka yang menghianati tanah airnya adalah merupakan dosa besar seorang anak manusia terhadap negerinya. Seseorang harus dengan bangga membela tanah airnya, harus gagah berani dalam membela kedaulatan tanah airnya.

Saat ini sejenak kita tengok tanah air kita, kita tengok bunda pertiwi kita. Apa yang sedang terjadi dengan orang tua kita ini ?, mereka sedang di rundung duka karena ulah kita sendiri. Kita tidak lagi menghormati ibu pertiwi kita sendiri, karena kita sekarang sudah mulai melupakan akar budaya kita sendiri, kita berkiblat dan menggunakan budaya negeri orang yang mati-matian kita sedang coba tumbuh kembangkan di negeri ini untuk menggantikan budaya asli kita.

Saat ini kita semua sedang berdosa kepada orang tua kita, selain melupakan budaya sendiri, kita juga mengabaikan tanggungjawab kita dalam mensejahterahkan saudara-saudar kita yang lainnya, kita menguras uang Negara untuk kepentingan diri dan kelompok kita sendiri. Kita memanfaatkan kekuasan untuk mensejahterahkan diri dan kelompok kita sendiri, mari kita semua merenungi nasehat Sai :

KERAMATKANLAH TANAH AIR ANDA. NEGERI YANG MELAHIRKAN DIRI ANDA. Anda harus mencintai dan menjujung tinggi tanah air anda, akan tetapi jangan anda mengkritik atau mengecilkan Negara-negara lain. Biarpun dalam pikiran atau impian anda tidak boleh membayangkan membawa kesengsaraan kepada tanah air anda”

Kebudayaan di negara lain hanya cocok untuk negera tersebut, tidak cocok untuk negeri kita, kita memiliki budaya sendiri kesanalah kita mesti berpulang. Bapak Ananad Krishna selalu mengingatkan “Budaya adalah jati diri bangsa. Bangsa yang kehilangan jati diri mudah terombang-ambingkan. Budaya berakar dalam masa yang lama, dan dalam DNA diri kita terdapatbenih-benih budaya tersebut”

Menurut Sai kita sebagai putra dan puteri tanah air harus siap membaktikan diri untuk membantu memperbaikinya dan membangun tanah air yang lebih sempurna, dan itulah yang disebut oleh Sai sebagai Patriotis, Cinta Kepada Tanah Air. Sebagai putra dan puteri pertiwi kita harus mampu membaktikan diri untuk kesejahteraan negeri, bukan hanya mengambil dan menguras fasilitas yang diberikan oleh Negara namun tidak ingin turut serta dalam mengatasi kesulitan dan kesukaran yang sedang terjadi di dalam negeri.

“Tidak boleh seorang anakpun meninggalkan orang tuanya, yang telah memberikannya kehidupan, dalam masa sulit dan bahaya. Demikian juga anda harus siap mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadi anda, jika tanah air anda menghadapi persoalan-persoalan dan memerlukan anda. Yang Paling utama adalah bangsa dan tanah air, sesudahnya itu baru kepentingan anda

Semoga kita semua menyadari tanggungjawab kita sebagai putera puteri Indonesia untuk tetap Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Indonesia Jaya ! ! !

Refrensi :

Di Dalam Cahaya Sai – Yayasan Sri Satya Sai Indonesia – 1993

= = = =

Di Publikasikan di :

http://www.surahman.com/

http://www.oneearthmedia.net/ind

http://www.facebook.com/su.rahman.full

http://www.kompasiana.com/surahman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun