“Perolehan “hari ini” adalah akibat dari perbuatan “kemarin”. Perbuatan “hari ini” menjadi sebab bagi perolehan “besok”. Tetaplah berkarya… berkaryalah tanpa pamrih… Tanpa dipikirkan dan diharap-harapkan pun kita tetap menerima hasil dari setiap perbuatan kita. Janganlah kita menyangsikan hal ini (Anand Krishna – 108 Mutiara Kehidupan – Koperasi Global Anand Krishna)
Dharmono, yang lebih akrab dan lebih beken dipanggil Mono sepulang sholat tarawih main ke rumah, sudah lama, ingatanku kembali ke satu tahun lalu, satu tahun lalu tepat di bulan puasa juga sobatku satu ini juga main ke rumah selesai pulang sholat tarawih. Dia mengeluhkan teman-temannya yang berkerja kantoran akan mendapatkan THR beberapa mingggu lagi, sementara dia tidak ada yang memberikan THR, hatinya sedih. Mono memiliki sebuah toko klontong kecil, namun cukup ramai. Dan menurutku penghasilannya sehari-hari lumayan, cukuplah untuk dia menyambung hidup dengan layak. Waktu aku aku katakana padanya, “Ya lu kerja lah, ngelamar kerja lah, lu kan punya ijasah D3, lumayanlah bisa lu manfaatin” meski sebenarnya menuruku dia lebih baik berusaha sendiri, mengelola toko kelontongnya dengan lebih tekun dan lebih sabar lagi. “Nah, karena itu gua kemari, gua mau belajar komputer, gimana lu kan jago komputer tuh, bisa dong ngajarin gua” Alah mak, meski agak malas waktu itu aku menyanggupinya. Sambil mikir bahan-bahan yang mesti di ajarkan untuk kebutuhan kantor. Keesokannya Mono kebali untuk belajar komputer mengoperasikan MS Word, saya agak ngga terlalu berbakat untuk mengajar, tetapi saya berusaha mengajarkan Mono aplikasi-aplikasi MS Word untuk kebutuhan kantor. Dua hari kemudian Mono telpon, katanya dia capai, ngga mudeng belajar computer, ya memang bukan bakatnya di situ, otaknya lebih jalan kalau di suruh berjualan. Rupannya Mono tetap melanjutkan rencananya untuk mencari pekerjaan, dan beberapa bulan kemudian dia di terima di sebuah perusahaan Katering, entah menduduki posisi apa. Dan malan ini, di sini wajah hitamnya itu, “Makin item aja lu Mon” ucapku sambil tertawa “Ya maklum dah gua sekarang kerja di lapangan keliling terus” “Wah manteb” “Apa yang manteb, capek. Kayanya lu yang sukses neh” jawabnya “Ah, biasa ajalah up en down, just like other business hahahaha” Dua menit kemudian, Mono menceritakan tentang keluh kesahnya menajdi pegawai, tersirat bahwa dia menyesali keputusan untuk mnjadi pegawai cenderung menurutnya lebih enak berusahan sendiri sewaktu mengelola toko kelontong. “Ah, paling ngga sekarang lu kan dapet THR sementara gua harus bayar THR hahahahaha” guyonku menceriakan suasana kelabu. “Ah ngga cukup, Cuma segini….., mana cukup, buat ini… itu…. Habis….” Keluhnya lagi makin menjadi kelabu. Dan aku mulai menyahut dengan joke, dan mencoba mengalihkan dari perbincangan kelabu ini, obrolan beralih ke wanita, tipok indah di setiap suasana . . . . . . . . . Ah, bisa ngomong apa aku. Semua karena keputusannya sendiri. Mono dengan sadar pindah jalur dari pedagang ke pegawai, dan itu semua di lakukannya dengan sadar. Dan itu semua adalah merupakan keputusannya sendiri, lantas kenapa harus di sesali jika ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bukan hasilnya yang menjadi masalah, yang menjadi masalah ada harapannya. Banyak juga yang justeru mengalami kejadian sebaliknya, saya ada beberapa orang klien yang tadinya pegawai dan mulai berusaha sendiri dan kemudian memesan website. Ada yang gulung tikar dan ketika tahun berikutnya kontrak website tidak diperpanjang, dan mengatakan bahwa lebih enak jadi pegawai setiap bulan ada penghasilan tetap. Lagi-lagi bukan hasilnya yang menjadi masalah, tetapi harapan yang menjadi masalah. Ada juga yang sukses dan memperpanjang kontraknya dengan memesan fasilitas yang lebih untuk websitenya, terutama adalah pada promosi di search enginya, Thank You Boss.. . . . . up en down, plus minus , just like other business. Ketika memulai usaha sendiri jujur saya tidak memiliki harapan yang lebih, buat saya, saya bisa mengerjakan apa yang saya suka dan dapat uang dari situ sudah alhamdullilah, puji Tuhan Haleluyah. Dan karena beberapa hal saya tidak mau datang ke kantor klien, jika ada yang mau diskusi saya meminta datang ke workshop saya, saya lebih memilih presentasi di workshop saya, dan hal itu juga berdampak pada jumlah order yang saya terima, tetapi bukan masalah. Saya menyadarinya, setiap keputusan akan memberikan konsekuensi terseni diri, ada plus dan minusnya, up en down, just like other business, Jadi jalani apapun hasilnya dengan hati gembira karena semua merupakan pilihan kita sendiri. Menurut saya itu kuncinya. Baik Saya dan Mono mengambil keputusan , mengambil pilihan dengan sadar, dan seharusnya dapat menerima apa pun hasilnya juga dengan sadar, bahwa hasil inipun karena pilihan kita, dan jika hasilnya tidak sesuai harapan, bukan hasilnya yang menjadi masalah, mungkin harapannya yang terlalu besar dan kerjanya tidak terlalu keras. So, No Regrets lah boss .
“Perolehan “hari ini” adalah akibat dari perbuatan “kemarin”. Perbuatan “hari ini” menjadi sebab bagi perolehan “besok”. Tetaplah berkarya… berkaryalah tanpa pamrih… Tanpa dipikirkan dan diharap-harapkan pun kita tetap menerima hasil dari setiap perbuatan kita. Janganlah kita menyangsikan hal ini (Anand Krishna – 108 Mutiara Kehidupan – Koperasi Global Anand Krishna)
= = Di Publikasikan di :
- http://www.surahman.com/
- http://www.oneearthmedia.net/ind
- http://www.facebook.com/su.rahman.full
- http://www.kompasiana.com/surahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H