Interview Majalah Idebisnis Dengan Surahman Founder Cipta Karya Mandirihttp://www.c-4webdesign.com Majalah Idebisnis Edisi 03 / Agustus 2010 Kolom Rubrik Bisnis Online Text / Reporter : Teguh/Foto: Rohedi BISNIS ONLINE MENGENAL & MENGGUNAKAN UANG DIGITAL Bila di dunia nyata kita bertransaksi menggunakan uang kartal dan giral, di era internet transaksi mesti dilakukan lewat deretan angka atau uang digital, agar cepat dan efisien. Uang digital dikenal juga sebagai E-currency, electronic money atau digital currency. Menurut Surahman, seorang pakar TI di Jakarta Selatan, fungsi E-currency hampir sama dengan uang biasa. Bedanya, E-currency yang berujud angka digital, hanya bisa digunakan bertransaksi dengan situs di internet. Sehingga setiap E-currency bisa dipastikan memiliki sebuah website yang bertugas untuk mengakses account kita dan di dalamnya terdapat fungsi financial. Misalnya : melihat saldo, transfer dan history. Sampai saat ini sarana pembayaran on-line ini belum memasyarakat. Sebab, sebagian besar pebisnis online Indonesia belum sepenuhnya percaya kepada mesin pembayaran ini. Padahal, dengan E-currency kita dapat memperoleh banyak manfaat dan kemudahan. Aman, langsung ke tujuan dan lebih murah dibanding dengan kartu kredit. SISAKAN SALDO SEDIKIT
- Untuk transaksi bisnis berskala Internasional, pembayaran secara offlinebisa menghambat perkembangan usaha. Namun, pembayaran online disarankan tidak menggunakan kartu kredit, melainkan dengan E-currency, misalnya PayPal atau bisa juga menggunakan system bank secara online.
- Sebaiknya tidak menyimpan dana terlalu besar dalam E-currency. Usai bertransaksi dana segera dimasukkan ke dalam rekening tabungan. “ Sisakan 5 atau 10 dollar saja. Tujuannya agar account E-currency tidak mati,” tutur Maman.
- Biaya pembuatan website yang dilengkapi dengan E-commerce tidak mahal. Sekitar Rp. 2 – 2,5 juta. Untuk keamanan, sebaiknya bekerja sama dengan ahli TI.
- Pilihlah E-currency yang kredibel. Paling tidak, sudah lama digunakan banyak orang sehingga jika ada kabar mengenai E-currency tersebut kita cepat mengetahuinya.
CEPAT MUDAH EFISIEN Masih banyak orang beranggapan, transaksi atau pembayaran secara offline lebih aman dibanding bila dilakukan secara online. Namun, seringkali cara ini tidak efisien.” Apalagi bila pelanggan atau klien yang bersangkutan berada di luar negeri, dan transaksi harus dilakukan dengan mata uang asing,” tuturnya Bila ingin membeli barang dari sebuah situs, kita harus melakukan pembayaran kepada situs tersebut. caranya, mentransfer sejumlah uang dari account kita ke no account situs tersebut. sebaliknya, bila kita akan menjual barang dan menerima pembayaran, kita mesti menginformasikan no account kita kepada pelanggan yang akan mengirim uang. Jadi, kedua belah pihak (pembeli dan penjual) harus memiliki account E-currency. Nah, agar bisa mengakses E-currency, terlebih dulu harus sign up untuk mendapatkan account E-currency. Nomer account ini berfungsi sebagai pengenal ketika kita menerima atau mentransfer uang. Account bersifat rahasia dan pribadi, lengkap dengan password. Setelah memiliki account, saldo harus diisi dulu agar nantinya bisa digunakan untuk pembayaran. Ada 2 cara melakukan pengisian saldo. Pertama, dengan menerima transfer dana dari account lain. cara pertama ini dilakukan lewat exchanger atau pihak ketiga. Tugasnya melakukan jual-beli E-currency. Ketika kita membeli E-currency, exchanger akan mentransfer dana dari accountnya ke account E-currency kita. Setelah itu baru kita membayar exchanger. Agar lebih mudah, proses pembayaran disarankan menggunakan transfer bank lokal bermata uang rupiah. Karena satuan mata uang di E-currency biasanya dollar, sehingga exchanger memiliki selisih kurs atau rate jual beli. Selisih itu menjadi keuntungan bagi penyedia jasa exchanger tersebut. kita tidak harus mengisi dana melalui exchanger. Dana bisa diperoleh dari kerabat atau bisnis yang telah memilki account di E-currency. Cara kedua yaitu dengan membeli langsung ke E-currency. Utnuk pembayaran bisa dilakukan via pengiriman valas. Namun cara ini butuh waktu lebih lama dan lebih mahal untuk pembelian dalam jumlah kecil. PILIH E CURRENCY KREDIBEL Ada banyak pilihan layanan pembayaran on-line yang disebut E-currency. Beberapa di antaranya yang cukup popular adalah;
- PayPal
- Liberty Raserve
- AlertPay
- MoneyBookers
- PerfectMoney
DESAIN KHUSUS Website yang dilengkapi dengan E-currency disebut sebagai web E-commerce. Situs ini harus dibuat secara khusus. Dengan desain bagus dan tingkat keamanan tinggi. E-currency biasanya terdapat di dalam shopping cart yang disediakan di dalam web, atau jendela yang dikhususkan bagi pelanggan. Di dalam jendela ini pengusaha dan pelanggan bertransaksi. Pelanggan memesan barang yang diinginkan. Lalu membayar dengan harga sesuai yang tertera di dalam daftar harga. Saat ini transaksi melalui PayPal penyedia jasa E-currency, lebih disarankan. Sebab, dengan cara ini, kita tidak harus menunjukkan nomor rekening bank maupun nomor credit card kepada pelanggan. Dalam hali ini, E-currencyhanyalah alat transaksi dan transit sementara uang Anda. Yang harus diwaspadai yaitu carding atau cara kejahatan menggunakan website palsu untuk mendapatkan uang. Beberapa tahun lalu semua transaksi online dari Indonesia pernah diblokir. Sebab, tingkat kejahatan carding paling marak di dunia. “Baru sekitar tahun 2007 – 2008 transaksi secara online dari Indonesia dibuka kembali,” imbuh Maman. TRANSFER DANA DI DUNIA MAYA Setiap situs E-currency menyediakan menu untuk melakukan transfer. Pengoperasiannya cukup mudah, tak jauh berbeda dengan langkah-langkah transaksi di ATM. Menu-menu tersebut meliputi ; nomor account asal, no account tujuan, jumlah, satuan, dan keterangan. Untuk melakukan pembayaran, cukup mengisi account asal dengan account kita. Dan account tujuan dengan account klien kita. Kemudian mengisi sejumlah uang yang akan ditransfer. Usai bertransaksi, E-currency selalu memberikan bukti transaksi. Umumnya berupa no atau id. Semua transaksi bisa dilihat dalam menu history. Biasanyaexchanger mengambil fee setiap kali terjadi transfer. Aturan dan besaran feeberbeda-beda setiap E-currency. Begitu pula siapa pihak yang menanggung fee. Ada yang dibebankan pihak pengirim ada yang di penerima. Atau 50 -50. Sumber : http://c-4webdesign.info/2010/08/08/mengenal-menggunakan-uang-digital/#more-81
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H