"Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu" QS lbrahim (14): 7
Adalah kehidupan yang berisikan pahit dan manis, getir dan asam. Panas dan dingin, datang silih berganti. Suka dan duka akan terus mewarnai kehidupan, terlepas dari apakah kita suka atau tidak suka dengan cerita yang sedang ditorehkan oleh kehidupan.
Merupakan suatu kemudahan dalam melakoni kehidupan jikalau suka cita yang sedang menghampiri, menyuguhkan peran penuh kebahagiaan. Namun terasa menjadi sulit manakala kehidupan sedang tidak bersahabat dengan menyuguhkan peran penuh penderitaan.
Disinilah letak persoalannya meski kita semua mengetahui bahwa suka dan duka silih berganti datang mengisi kehidupan, namun tetap menjadi sesuatu yang tak mengenakan manakala sedang melakoni peran penuh penderitaan.
Tuhan bersabda, “Bersyukurlah, niscaya Ku tambahkan nikmat Ku”.
Sabda Tuhan itu sebenarnya sudah memberikan sebuah jawaban, bahwa kunci mengatasi segala kesukaran adalah dengan bersyukur. Beryukurlah dan kesukaran akan diganti dengan kemudahan, nikmat Tuhan akan mengucuri kehidupan.
Namun lagi-lagi menjadi sebuah persoalan, dimana menjadi sesuatu yang sulit. Bahkan sering kali menjadi sesuatu yang mustahil untuk mensyukuri suatu penderitaan. Bersyukur menjadi mudah manakala sedang dalam kondisi senang, ketika gembira mengucap syukur “Alhamdullilah” begitu mudah, namun begitu kesukaran datang maka terasa mulut terkatup, hati menjadi penuh oleh prasangka-prasangka terhadap kebijakan Tuhan. Dan tanpa sadar kitapun mulai mempertanyakan kebijakan Tuhan, bahkan mulai mempersalahkan Tuhan.
Berlatih Untuk Bersyukur
Di dalam paket program latihan meditasi Neo Sufi Traning yang di selenggarakan oleh Yayasan Anand Ashram setiap hari senin ada sebuah tehnik meditasi persembahan atau yang lebih dikenal dengan offering meditation yang di populerkan oleh Anand Krishna. Latihan ini adalah sebuah tool, sebuah cara untuk mengolah batin agar senantiasa terbiasa untuk bersyukur dalam kondisi apapun, mensyukuri segala apapun yang diberika oleh kehidupan. Karena apapun itu adalah merupakan kebijakan Tuhan, Tuhan tidak pernah salah. Yang menjadi masalah adalah kita yang tidak dapat mensykurinya.
Akan di tiupkan kebahagian dan suka cita pada jiwa-jiwa yang bersyukur, kesukacitaan itu akan terpancar dari wajah-wajah hambaNya yang beryukur. Nikmat apa lagi yang akan dicari terkecuali rasa bahagia, dan untuk menjadi bahagia yang diperlukan hanyalah beryukur. Meditasi persembahan menjadi tool yang powerfull bagi manusia modern dalam menghadapi segala problematika kehidupan, jangan biarkan kesulitan merenggut waktu hidup di dunia. Waktu yang singkat untuk hidup di dunia perlu di isi dengan kebahagian, cukup sudah sumpah serapah kepada kehidupan. Cukup sudah sedu dan sedan, karena hidup menjadi sesuatu yang berharga dan harus dirayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H