Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungan Difa Kusumadewi, Aktivis Minerva Ke Yayasan Anand Ashram : Menumbuh Kembangkan Kekritisan Untuk Melawan Kebebalan

26 Juli 2011   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13116645591323347916

Tak ketinggalan aktifis muda Difa Kusumadewi turut mewarnai malam di Anand Ahram, sunter dengan pemikirannya. Senada dengan Soe Tjen Marching, Difa juga menitik beratkan pada penggalian diri lewat science untuk mengatasi kebebalan yang merupakan sumber dari lahirnya kaum fundamentalis, dimana mereka tidak lagi mau menggali diri sehingga tidak lagi dapat melihat kebenaran.

Sejak usia muda kita harus sudah mulai membiasakan diri untuk menggali pemikiran, sehingga sikap kritis dapat ditumbuh kembangankan. Dari sinilah akan timbul pemikiran-pemikiran universal yang dapat berguna untuk bangsa dan negara, semuanya memang harus dilakukan sejak dini dan dimulai rumah oleh ibu. Namun jika si ibu lebih asyik dengan sinetronnya, maka yang perlu dicerdaskan adalah anak-anak terlebih dahulu. Anak-anak ini perlu diperkenalkan dengan science sehingga dapat menimbulkan rasa ingin tahunya, ketika rasa ingin tahu ini memuncak sianak akan bertanya kepada ibunya, mau tak mau siibu harus mencari jawaban, dan disini kemudian science diperkenalkan kepada ibu.

Pemikiran Perlu Dikemas Dengan Bentuk Yang Menarik

Anand Krishna juga menambahkan di dalam sesi temu hati, 25 Juli 2011, bahwa pemikiran harus dapat dikemas sedemikian rupa agar dapat diterima oleh masyarakat banyak, salah satu kesuksesan Gus Dur diterima oleh banyak kalangan dikarenakan Gus Dur mampu mengemas pemikirannya ke dalam aneka bentuk dan mampu menyederhanakannya sehingga dapat dicerna oleh masyrakat luas.

Pemikiran-pemikiran dapat dikemas kedalam bentuk cerita-cerita yang menarik sehingga mudah untuk difahami dan juga menarik minat banyak kalangan lagi untuk memahami prulalisme dan pentingnya menerima keberagaman melalui cerita-cerita, leluhur kita sudah melakukannya dengan menggunakan wayang sebagai sarana mengajarkan nilai-nilai luhur.

·http://www.anandkrishna.org

·http://www.anandkrishna.net/

·http://www.facebook.com/groups/majalahbhinneka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun