Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kejujuran Yang Berujung Pada Fitnah Dalam Lakon 'Bagong Kembar'

11 Juli 2010   08:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagong tercipta dari bayangan Sanghyang Ismaya atas sabda Sanghyang Tunggal, ayahnya sendiri yaitu Semar. Sosok dan perwakan Bagong hampir serupa dengan Semar tetapi dengan mulut yang lebih lebar, hal ini menyimbolkan dari sifat utama Bagong yang bicara jujur apa adanya, ceplas ceplos.

Pribadinya yang seperti itu sering menyakiti hati orang, meski Bagong sendiri tidak berniat untuk menyakiti hati orang, Bagong hanya mengatakan apa adanya kekurangan orang tersebut, yang mendengarkan Bagong akan terselamatkan, dapat memperbaiki kondisi dirinya. Yang tersinggung akan tetap di dalam prilaku buruknya. Bagong dikenal pula dengan nama Bawor, Carub atau Astrajingga.

Ia mempunyai tabiat: lagak lagu katanya kekanak-kanakan, lucu, suara besar agak serak, tindakannya seperti orang bodoh, ucapannya menjengkelkan, tetapi selalu tepat sehingga sering kali membuat para doronya tersebut terdiam.

Buat Bagong hidup ini adalah untuk main-main, tidak usah terlalu dibuat serius, oleh karenanya Bagong digambarkan sebagai pribadi yang ceria dan mudah sekali membuat orang tertawa. Orang merasa bahagia jika dekat dengan Bagong.

Kata-katanya meski sering kali menjengkelkan namun selalu tepat membuktikan pribadi Bagong sebagai seorang yang tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, harus diperhitungkan terlebih dahulu, minimal dampak negatif dan positif yang akan timbul akibat dari perbuatannya itu. Namun jika sudah mengetahui kebenaran, Bagong tidak akan sungkan-sungkan mengatakanya, to the point.

Kejujuran modal utama dalam kehidupan, meski resikonya karena kejujuran tersebut Bagong sering dibenci oleh orang, bahkan Bagong pernah mendapatkan sebuah fitnah dalam lakon Bagong Kembar. Berikut versi pop dari lakon Bagong Kembar :

Dinegara Astina sedang dibicarakan tentang hilangnya pusaka Pandawa, ada laporan tentang maling yang masuk ke Kaputren menemui Dewi Banowati, perjamuan jadi gempar. Duryudana meminta Baladewa menangkap pencuri tersebut yang ternyata adalah Bagong. Bagong sendiri masuk kaputren karena dipanggil Banowati, bukan sebagai pencuri, Banowati ingin tahu tentang ilmu perilaku sebagai putri yang luhur, agar dapat menjadi manusia sempurna sepi ing pamrih.

Namun saksi-saksi banyak yang melihat bahwa Bagong yang mencuri pusaka tersebut, Bagong sendiri kemudian menghindar masuk ke dalam hutan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Para Pandwa tidak mempercayai hal tersebut, karena mereka tahu benar siapa Bagong, untuk apa Bagong mencuri pusaka tersebut, bukankah kesaktian Bagong sudah mumpuni, tanpa pusakan itu Bagong dapat saja menghajar para pandwa, terlebih lagi jika dibantu dengan dua saudaranya Gareng dan Pertruk.

Sri Kresna hanya termangut-mangut, dan berkata sambil menerawang jauh “Kebenaran akan terungkap”, kemudian Sri Kresna memerintahkan Pandawa menemani Semar menuju hutan, “Disana kebenaran akan terungkap” tambah Sri Kresna.

Atas bantuan para Dewa akhirnya di dalam hutan Bagong bertemu dengan kembarannya yang mencuri pusaka Pandawa itu, terjadi pertempuran sengit, hingga kemudian Bagong asli berhasil mengalahkan kembaran palsunya, dan kemudian kembarannya itu kembali kewujud aslinya. Dan Bagong mengenalinya sebagai seorang yang pernah dimarahi olehnya karena sering berbuat salah. Dan orang tersebutpun memohon maaf, ia melakukan semua itu karena merasa sakit hati akan perkataan Bagong.

Bagong sedih, karena dia sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti, Bagong hanya ingin orang itu memperbaiki kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun