Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pawai Hidup Dalam Kebersamaan 1 September 2013

2 September 2013   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam rangka Perayaan Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi yang ke-9, Yayasan Anand Ashram (Berafiliasi dengan PBB) didukung Sayap-sayap Yayasannya diantaranya One Earth Integrasl Education Foundation, beberapa media partner dan Radio SONORA menyelenggarakan Pawai Hidup Dalam Kebersamaan bertema: Kasih Bunda Pertiwi Tak Kenal Henti. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperbaharui komitment bersama bagi terwujudnya One Earth One Sky One Humankind tanpa lagi mempersoalkan latar belakang suku, agama, dan tradisi budaya yang berbeda-beda. Ribuan peserta dari berbagai elemen baik pelajar, mahasiswa, ormas, parpol dan lain-lain yang ada di DIY dan sekitarnya meramaikan Pawai Hidup Dalam Kebersamaan dalam rangka Perayaan Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi yang ke-9, Minggu (01/09). Kegiatan yang digawangi Yayasan Anand Ashram yang berafiliansi dengan PBB didukung One Earth Integral Education Foundation bertema Kasih Bunda Pertiwi Tak Kenal Hati tersebut bertujuan memperbaharui komitmen bersama bagi terwujudnya ‘One Earth One Sky One Humankind’ tanpa lagi mempersoalkan latar belakang suku, agama dan tradisi budaya yang berbeda-beda. Kegiatan ini digagas, selain sebagai wujud terimakasih pada Bunda Pertiwi sekaligus sebagai media edukasi bersama-sama dan saling menguatkan dengan membangun pendidikan karakter serta mengukuhkan kembali komitmen seluruh elemen masyarakat akan komitmen bersama yaitu Hidup dalam Kebersamaan. Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata DIY, Dra Kuskasriati  yang mewakili Gubernur DIY membuka kegiatan ini menyampaikan upaya ini tidak hanya merupakan ajang silahturami namun lebih menekankan pada pendidikan karakter dan mengkukuhkan komitmen masyarakat dalam kebersamaan. Terlebih, paska insiden Lapas Cebongan beberapa waktu lalu yang sempat menggangu ketentraman dan keamanan DIY, pawai budaya ini dianggap salah satu upaya mewujudkan kerukunan kembali baik suku, agama, ras maupun kebudayaan yang hidup berdampingan dan damai di bumi Mataram ini. “Momennya pas banget setelah peristiwa LP Cebongan, aksi kekerasan, penembakan hingga terorisme yang sempat mewarnai DIY akhir-akhir ini diwujudkan dalam suatu pawai budaya. Yang ditonjolkan justru bukan hanya kebersamaan semata namun lebih menekankan pentingnya pendidikan berkarakter bangsa bagi masyarakat maupun generasi muda,” tutur Kuskasriati di Alun-alun Utara, Minggu (1/9). Perayaan Hari Bhakti 2013 ini dipusatkan di Yogyakarta yang berisikan semangat bersyukur dan berterima kasih kepada Ibu Pertiwi. Pawai yang dikuti 1.500 peserta dari berbagai latar belakang baik dari DIY, Solo, Magelang dan Semarang tersebut diadakan dengan mengambil rute mulai dari Alun-alun Utara-Jalan Panembahan Senopati-Jalan Sultan Agung-Pakualaman. Photo : Prabu Dennaga, Satu Bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun