Puma merupakan lokasi yang ada di pegunungan di selatan Dompu Nusa Tenggara Barat. Puma diyakini oleh masyarakat setempat sebagai kampung tertua. Kampung dimana nenek moyang mereka hidup bertani, beternak dan meramu makanan. Mereka membersemai alam dengan polanya sendiri.
Mereka hidup berkelompok dan dipimpin oleh seorang tokoh yang  bernama Ncuhi. Ncuhi menjadi sentral bagi masyarakat, baik sebagai pribadi yang diyakini memiliki kekuatan supranatural maupun tempat dimintai pandangan mengenai kehidupan sosial kemasyarakatan. Â
Selain Puma, di areal pegunungan ini juga ada lokasi yang juga pernah didiami oleh masyarakat kala itu, seperti Mboko, Teri dan Didi. Namun demikian, Ncuhi Puma merupakan pemimpin yang sungguh sangat disegani dan dihormati oleh semua kalangan.
Jika menggunakan prespektif kekinian, Ncuhi adalah raja bagi masyarakatnya. Ia pemimpin yang bisa diandalkan dalam menyelesaikan masalah yang ada di tengah masyarakat. Masyarakat dimana ia memimpin serupa komunal besar yang saling  mengait satu dengan yang lain.
Dalam hal pertanian misalnya. Di Puma ada sawah yang luas tanpa memiliki pematang. Tanpa ada skat dengan sawah yang lain. Karena di masa itu, sawah ini di kelola bersama tanpa proses bagi hasil seperti yang masyarakat kenal saat ini.
Sebagaimana disampaikan pemangku suku  adat Hu'u, Abdul Malik H. Yusuf yang didampingi beberapa tokoh masyarakat setempat seperti Jubair H. Abubakar dan pihak perusahaan PT. Sumbawa Timur Mining saat ikut melakukan pendakian ke Doro Puma bersama tim peneliti Antropologi Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis, 2 November 2023.
Menurutnya pola pertanian di masa Ncuhi masih secara bersama dan gotong royong. Hasil pertanian dikelola bersama dan dinikmati bersama, sehingga ketika melihat sawah ini tidak ada pembatasnya. Ini menunjukkan bahwa di masa itu kehidupan sangat mengedepankan kebersamaan.
"Pertanian kala itu, masih sifatnya gotong royong" ucapnya.
Kemudian sekitar satu kilo dari sawah Puma ini, terdapat pemukiman lama masyarakat yang mendiami wilayah pegunungan ini. Sebagaimana diyakini masyarakat setempat, di sinilah masyarakat tinggal. Ini ditandai dengan kuburan yang membentang di atas permukaan tanah.