Lampu di Kaffe Ngampa mulai dinyalakan. Terangnya sedikit menggeser gelapnya malam. Suara gitar yang mengalun indah mengiri beberapa lagu yang merdu dari seorang anak muda. Beberapa terlihat berselfi ria mengabadikan momen. Indah, adalah kata yang bisa menggambarkan suasana di pantai Ngampa, Desa Cempi Jaya, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu-NTB malam ini.
Destinasi wisata pantai Ngampa baru beberapa pekan ditata dan di kelola oleh pemuda setempat. Keterlibatan pemerintah desa dan pemerintah daerah ikut memberikan dukungan untuk memajukan destinasi wisata pantai Ngampa ini. Saat ini baru Kaffe Ngampa yang berdiri di bibir pantai. Kaffe ini masih satu-satunya yang dibuka untuk menyediakan menu bagi para pengunjung. Kaffe Ngampa menyediakan beberapa suguhan minuman, berupa kopi hitam, jus, air mineral dan minuman segar lainnya. Bahkan tersedia pula gorengan dari pisang goreng dan ubi jalar.
Di atas hamparan pasir putih ada tempat duduk yang dibuat dari bambu, dari potongan kayu dan di pasangi payung. Dan bahkan untuk memanjakan pengunjung tersedia pula, lazy bag, gajebo serta hammock yang dipasang di pohon yang menjulang tinggi di seberang jalan yang tak jauh dari bibir pantai. Di malam hari, pengunjung bisa karaokean dengan menyanyikan lagu kesukaannya sembari menyaksikan kelap kelip lampu dari perahu nelayan yang ada di tengah lautan.Â
Seperti yang saya saksikan kali ini, Rabu 07 Juli 2021. Saya datang bersama rombongan. Ada konsultan management CV. Land Preparation Indonesia (LPI) Jufrin, direktur LPI, Sudirman, dan Penanggungjawab LPI, Syarifuddin. Sebenarnya kami datang sebelum malam menyambut. Bahkan senja temaram sempat dinikmati sebelum enyah dari semesta.
Ketika turun dari kendaraan, kami disambut oleh Indra pemilikKaffe Ngampa. Walaupun pada awalnya kami tidak menyangka bahwa pemilik Kaffe Ngampa adalah teman sendiri yang sebelumnya sudah saling kenal satu sama lain. Melihat kami datang, ia menyambut penuh persaudaraan.
Indra demikian kami memanggilnya. Ia pemuda yang kreatif, inovatif dan mampu membaca peluang. Kaffe Ngampa yang dikelolanya belum lama ia buka. Kurang lebih baru dua pekan. Demikian, mampu memberikan efek peningkatan ekonomi bagi usahanya. Bahkan ia buka hingga sampai adzan subuh berkumandan. Karena sejauh ini pengunjung yang datang menikmati indahnya pantai Ngampa tidak hanya di siang hari tapi juga hingga malam hari.
Bertemu dengannya kami mendapatkan alasannya membuka Kaffe. Ia berkisah, bahwa dengan usahanya ini merupakan upaya untuk mengembangkan destinasi wisata pantai Ngampa agar memberikan efek ekonomi, tidak hanya untuk usahanya tetapi juga bagi masyarakat setempat. Sebab, jika banyak pengunjung yang datang dan menikmati panorama alam pantai Ngampa, maka banyak sektor lain yang mendapat efek positif. Di dalamnya akan terbuka lapangan kerja, memunculkan ide inovatif dan sekaligus memperkenalkan desa Cempi Jaya ke ruang publik.
Dengan warna lampu yang menerangi pantai Ngampa di malam hari, memberikan suasana santai bagi pengunjung. Begitu juga dengan yang kami alami. Sembari menyeruput kopi hitam, kami berbincang sambil melepas tawa, dan saling tukar gagasan tentang pengembangan dan kemajuan destinasi wisata pantai Ngampa ke depan.
Lewat ngobrol santai dan penuh kekeluargaan ini, kami percaya bahwa hanya dengan keuletan, kejujuran, keseriusan, totalitas, promosi dan koordinasi dengan semua stakeholder, maka pantai Ngampa akan maju.
Memang tidak mudah, tapi jika diseriusi maka akan memberikan dampak yang baik bagi semua pihak. Indra salah satunya yang telah melihat ini menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Pantai Ngampa dengan segala potensinya, tinggal dipoles dengan baik agar lebih banyak menarik pengunjung. Tinggal bagaimana semua pihak menyadari dengan sungguh-sungguh dan dalam tempo yang singkat-singkatnya untuk segera berbuat yang terbaik bagi pantai Ngampa.
Malam semakin meninggi, sapuan angin mulai tak bisa diajak kompromi. Dengan kesepakatan, kami memutuskan meninggalkan pesona pantai Ngampa. Tapi hanya sementara. Ada banyak alasan untuk kembali. Karena belum ada dusta di antara kami. Karena ketika penat menggelayut karena hari yang melelahkan, kelak kami akan kembali berkunjung untuk menikmati indahnya pesona pantai Ngampa. Pasti? Hanya waktu yang berhak memberi kepastian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H