Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keseruan bersama Kepala Sekolah SMAN 6 Mataram

22 November 2020   06:46 Diperbarui: 22 November 2020   07:39 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Bersama kepala sekolah dan ibu guru SMAN 6 Mataram-NTB, (Dokpri)


"Ayo lenga (teman) foto dulu" Ajak seorang teman

Saya pun mencoba bergaya sebagus mungkin di depan camera yang diarahkan ke kami. Kebetulan saya sedang duduk bersama kepala sekolah. Awalnya kami sama-sama memandang laptop di atas meja sebelum seorang teman mengarahkan camera handphone di hadapan kami. Sejurus kemudian kami pun bergaya dengan cara masing-masing. Kebetulan saya dengan kepala sekolah berada di meja depan ruang guru.

Suasana di ruang guru cukup ramai. Maklum, ketika selesai mengajar beberapa guru akan berbincang banyak hal. Dan kali ini saya berkesempatan duduk bersama orang nomor satu di sekolah tempat saya mengabdi. Saya dipanggil oleh kepala sekolah untuk mengoperasikan aplikasi di laptopnya sebelum seorang teman mengarahkan camera handphonenya.

Dokpri. 
Dokpri. 
Ternyata tidak cukup satu kali jepretan. Bahkan seorang teman itu pun ingin di foto. Dengan sopan setelah meminta bantuan yang lain untuk memotret. Ia pun ikut  nimbrung sambil bergaya dengan kami. Kepala sekolah juga ikut memperlihatkan gayanya sebelum camera mengambil gambar.

Memang cukup menyenangkan, walaupun capek setelah selesai mengajar. Jika sudah bertemu di ruang guru tentu ada banyak topik yang kami perbincangkan. Sama dengan teman yang mengajak saya foto barusan. Kami berbincang sejenak tentang beragam hal mengenai sekolah.

Dokpri
Dokpri
Di sekolah, ia adalah guru bimbingan konseling (BK). Sedangkan saya adalah guru sejarah. Dia salah satu teman yang cukup akrab dengan saya di sekolah. Bahkan saking akrabnya, ketika dirinya memutuskan naik pelaminan beberapa tahun silam, saya pun turut hadir di acara bahagianya itu. 

Sesama pendidik, kadang beberapa kali kami harus sinergi. Ketika ada siswa yang melanggar aturan sekolah, saya pernah membawanya untuk lebih lanjut mendapatkan bimbingan teman itu.

Dokpri. Bersama siswa di kelas
Dokpri. Bersama siswa di kelas
Terlebih suaminya adalah orang sekampung dengan saya, kadang dia menggunakan bahasa daerah saya dengan aksen Sasak (Lombok) . Walaupun terdengar geli, namun demikian yang kadang membuat kami tertawa. Selain dia, ada beberapa guru BK yang juga akrab dengan saya. Kami berupaya sinergi untuk memberikan yang terbaik bagi anak negeri.

Di sekolah ini dia duluan mengabdi. Entah kapan itu, saya nggak sempat bertanya. Sedangkan saya sendiri baru tiga tahun menjadi bagian dari sekolah kebanggaan masyarakat Selagalas Kota Mataram ini. Jujur, saya cukup nyaman dengan atmosfir sekolah. Pasalnya, kami seperti satu keluarga besar yang di satukan dengan semangat mengabdi pada negeri.

Dokpri
Dokpri
Namun demikian, saya sendiri sudah bulat untuk resign (mengundurkan diri) tahun ini dari sekolah yang telah memberikan banyak kenangan buat saya selama berada di pulau seribu masjid ini. Keputusan itu diambil karena ada alasan besar yang mengharuskan saya harus berhenti menjadi bagian dari sekolah.

Teman itu, ikut mendoakan keputusan yang saya ambil. Sebagai teman, dirinya ikut memberi support yang terbaik buat saya. Bahkan kami saling mendoakan untuk kesuksesan di jalan masing-masing sembari mengharap kelak bisa bersua lagi.

Apakah kami bisa bersua kembali di masa mendatang? Entahlah hanya sang Khalik yang bisa memastikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun