SAMAR-samar kabar saya dengar ketika suatu hari, Om saya bercerita ada seorang brimob yang sering mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan sosial.Â
Cerita itu membuat saya penasaran ingin bertemu dengan orangnya. Maklum, setahu saya tidak banyak pejabat di republik ini yang berjibaku dan memahami betul kondisi rakyatnya.Â
Sangat sedikit para birokrat yang ingin berpeluh keringat untuk bersama dengan rakyatnya untuk melakukan kegiatan sosial. Umumnya mereka sibuk wara wiri di layar kaca, lalu berbicara mengenai rakyat tanpa pernah menyentuh tangan-tangan rakyat yang akrab dengan batu, semen, dan teriknya matahari.Â
Jika ada pejabat yang selalu tersenyum dengan rakyat, makan dengan rakyat, duduk bersisian dengan rakyat, tentu ini adalah sesuatu yang langka.
Cerita itu saya memendamnya cukup lama. Karena waktu belum pernah benar-benar berpihak sehingga saya belum bisa bersua dengan danki (komandan kompi) brimob yang Om saya ceritakan.Â
Bahkan saking penasaran, saya pernah ke kota kabupaten untuk bertemu dengannya, setelah sebelumnya Om saya berjanji akan mempertemukan saya dengannya. Lagi-lagi kenyataan berkata lain. Saya kembali belum bisa bersua dengannya karena suatu urusan penting.
Hari ini, Senin, 19 Oktober 2020, tanpa janjian sebelumnya akhirnya saya bisa bertemu dengan danki brimob. Sebut saja namanya Sudirman. Dalam suatu acara melayat pejabat yang meninggal di kediamannya di Pantai Lakey, kami pun bersua.Â
Suatu pertemuan yang tidak di sangka sebelumnya. Dengan seragam lengkap yang dikenakannya, tidak lantas dirinya tampil kaku dan berkesan formal. Saat berbincang dengan dirinya, pembawaannya sangat santai.Â
Bahkan seolah saya sedang berbicara dengan sahabat lama. Kami pun terlihat akrab, walaupun baru bertemu. Di bawah pohon mangga dengan angin laut menyapa semesta dan puluhan pelayat, kami duduk berbincang.
Saya sendiri menikmati perbincangan dengan danki brimob Sudirman. Ketika saya menyoal keterlibatannya dalam aksi-aksi kemanusiaan. Dirinya menjelaskan beberapa alasan.Â
Pria 45 tahun ini menuturkan pentingnya keterlibatan siapa pun, terlebih seorang pejabat jika ada masalah-masalah sosial, seperti banjir, kebakaran, peduli anak yatim dll.Â
Menurutnya, seorang pejabat, jangan hanya pandai beretorika tetapi juga harus mampu mewartakan di lapangan apa yang diucapkannya. Pejabat harus menjadi contoh bagi masyarakat luas, tentu dengan ditunjukkan dengan  aksi-aksi nyata di lapangan.