SEBAGAI seorang perempuan, kami punya sisi kesamaan yang berlaku universal. Memang setiap orang memiliki sisi uniknya masing-masing, terlebih seorang perempuan. Tapi, di samping itu, ada hal yang sama di antara kami. Dan nampaknya perlu diketahui oleh publik agar tidak salah kaprah tentang perempuan.
Memahami perempuan tentu tidak dengan sekilas, hanya dengan mengagumi aura wajahnya yang cantik, senyumnya yang sumringah, serta tutur bahasanya yang menyejukkan hati. Tapi, perempuan memiliki kebutuhan, layaknya makanan dan minuman untuk kebutuhan fisik manusia.
Biasanya perbedaan itu, karena disebabkan oleh unsur sosial budaya, pola asuh serta pendidikan dari keluarga. Namun demikian, nampaknya tak ada perempuan di jagat raya ini, yang tidak ingin diperhatikan dan dimanjakan oleh orang terdekat dan pasangannya.
Masih segar diingatan publik, tentang berita yang viral beberapa minggu yang lalu di media sosial. Dimana seorang ibu rumah tangga dengan tega memotong kemaluan suaminya hanya karena masalah sepele. Sedangkan suaminya adalah seorang pekerja keras, yang membanting tulang untuk menafkahi keluarganya. Termasuk untuk kebutuhan istrinya yang tega menghilangkan barang berharganya sebagai lelaki.
Namun demikian, jika seorang laki-laki yang menaruh perhatian dan ingin menaklukkan hati seorang perempuan, Â tentu harus mengetahui medan yang ditempuh. Laki-laki tidak boleh memaksakan caranya kepada perempuan jika ingin menaklukkan perasaannya. Dan hal itu bisa dipastikan akan gagal. Untuk diketahui perbedaan perempuan dengan laki-laki, bukan saja perbedaan fisik dan kodratnya. Tapi juga perbedaan cara menaklukkannya, karena memiliki medan yang berbeda. Perempuan didominasi oleh perasaannya, sedangkan laki-laki sangat dikuasai oleh logikanya.
"Perempuan itu jika tersakiti, dia mudah memaafkan, tapi sulit melupakan yang terjadi".
Kalimat di atas menunjukkan bahwa, jika perempuan memiliki masalah, akan sulit baginya melupakannya, karena masalah itu mengendap cukup lama dalam batinnya, walaupun sudah bermaaf-maafan. Karena apa? Kembali ke perasaannya.
Itulah guys pemaparan singkat dariku tentang perempuan. Maaf aku tidak mewakili perempuan yang lain, tapi sebagai perempuan aku kira itu penjelasan yang dibutuhkan oleh banyak perempuan kebanyakkan. See you again.