BELAKANGAN ini tulisanku, baik yang berkaitan dengan tempat pariwisata, cerpen dan kisah perjalanan, sampulnya selalu ku pajang foto-toto teman yang berada di kampung halaman ku, di kecamatan Hu'u, Kabupaten Nusa Tenggara Barat.
Dari sekian  foto sampul itu kebanyakan perempuan. Cantik pula. Untuk menghindari kecemburuan atau hal-hal yang tidak di inginkan, aku terlebih dahulu mengkonfirmasi kesediaan mereka agar fotonya bisa digunakan untuk suatu tulisan. Semuanya mengaminkan. Tak ada yang keberatan. Bahkan semuanya merasa senang jika fotonya digunakan untuk tulisan ku di platform media Kompasiana.
Tujuan tulisan ini sebagai tameng bagi ku, jika ada yang komplain di kemudian hari. Selain itu, sebagai upaya memberikan pencerahan sekaligus penjelasan kepada siapapun yang mungkin merasa tidak nyaman, foto-foto itu di pajang sebagai sampul tulisan.
Pada awalnya pikiran ku sederhana. Dari pada aku merengek ke mbak google untuk mendownload foto-foto di rumahnya, mungkin sebaiknya aku memasang foto-foto teman-teman di kampung saja. Ya, sekalian mereka juga bisa di kenal publik lah. Hehehe..
Sebab, di rumahnya mbak google tersedia banyak foto yang tak terbatas dan melimpah. Maklum, mbak google kan banyak di singgahi publik dunia, jadi di rumahnya selalu tersedia dokumentasi dari banyak orang, termasuk foto. Kalau pun aku datang dan meminta kepada mbak google, bareng dua tiga foto saja, dia pun nggak akan keberatan dan bahkan merasa senang jika dikunjungi oleh orang seperti diriku. Asalkan aku memiliki kouta sebagai kendaraan untuk sampai di rumahnya.
Namun, karena pertimbangan bahwa banyaknya foto-foto teman di kampung yang berseliweran yang di pajang di dinding facebook. Aku pun merasa, akan lebih baik jika foto mereka saja yang aku gunakan sebagai sampul.
Ya, kalau di pikir-pikir foto mereka juga bagus, dan bahkan cantik-cantik pula. Apa lagi yang berkaitan dengan tulisanku tentang masalah motivasi dan dunia romeo dan juliet, sangat pas dengan foto-foto tersebut.