Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulang Kampung dan Merayakan Lebaran di Tanah Kelahiran

28 Mei 2020   15:19 Diperbarui: 28 Mei 2020   15:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan dengan Kakanda Iskandar Pasdompu selalu punya kesan tersendiri. Ada banyak pelajaran, makna, serta optimisme tingkat Einstein dari setiap kalimat yang terucap dari mulutnya. Bersua dengannya saya memilih untuk lebih banyak mendengarkan. Sebagai orang yang pernah berada dalam lapisan sosial masyarakat biasa, dan kini menjadi orang kaya dan sekaligus anggota dewan di level kabupaten, beliau merupakan inspirasi bagi kalangan anak muda seperti saya. Sosoknya telah menghadirkan optimisme, dan semangat juang dalam menapaki karir dan mengetuk pintu kesuksesan.

Perjumpaan dengan Kakanda Iskandar Pasdompu, tidak begitu lama, paling tidak kembali ke kampung halaman kali ini bisa berjumpa dengannya merupakan suatu anugrah terindah bagi anak muda seperti saya.

Sebelum waktu buka puasa tiba, saya memutuskan pamit dan kembali melanjutkan perjalanan ke kampung halaman. Dari Kota Dompu, saya kembali melewati perkampungan warga yang berderet hampir di sepanjang jalan di pinggir kota. Dalam perjalanan pulang, kembali hamparan sawah, rimbunan pohon jagung memenuhi gunung Bumi Nggahi Rawi Pahu menjadi pemandangan yang biasa. Jalan berkelok, melintasi jembatan tua, rumah warga transmigran, serta rombongan sapi yang keluar dari ladang warga merupakan pemandangan yang tersaji selama perjalanan. Setelah melewati perjalanan kurang lebih 30 menit, sampailah saya di tempat tujuan. 

Sesampai di rumah, saya disambut oleh seorang ibu dengan pelukan hangatnya, yang selalu khawatir sepanjang perjalanan. Pelukannya seperti embun membasahi bumi yang menghidupkan tanaman di musim hujan. Kasih sayangnya laksana oase di gurun yang tandus nan kering. Cintanya menghamparkan cahaya di gelapnya malam, yang menaruh kerinduan akan jalan terang dalam menapaki hari. 

Di ujung bulan puasa, saya akhirnya bisa berbuka dan makan sahur dengan orang-orang terkasih yang selalu bertingkah dan laku penuh cinta. Kembali merayakan Idul Fitri dengan orang terkasih adalah salah satu kerinduan bagi mereka-mereka yang berpijak lama di tanah perantauan. Dan tahun ini, saya salah satu yang beruntung bisa melalui dan merasakan lebaran di tanah kelahiran yang penuh kenangan. 

Kuta, 24 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun