Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menyusutnya Lahan Pertanian Akibat Bertambahnya Perumahan Warga

9 April 2020   20:25 Diperbarui: 10 April 2020   04:49 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BERTAMBAHNYA jumlah penduduk, biasanya akan berbanding lurus dengan dibukanya pemukiman-pemukiman baru. Sehingga lahan pertanian serta ladang akan menjadi sempit dan menyusut karena adanya bangunan-bangunan baru. Hal seperti ini akan mudah dijumpai di area perkotaan.

Dimana mulai muncul bangunan-bangunan, gedung, perumahan-perumahan, pertokoan yang mulai menggusur lahan persawahan.
Nampaknya hal tersebut juga mulai terjadi di desa-desa di Indonesia. 

Dimana mulai muncul rumah-rumah warga yang mulai di bangun yang dulunya ditempat tersebut merupakan area persawahan. Bertambahnya jumlah penduduk serta adanya perpindahan warga menjadi salah satu faktor adanya pembukaan lahan.

Dokpri. Pemukiman Desa Rasabou, Kecamatan Hu'u, Dompu NTB (9/04/2020) 
Dokpri. Pemukiman Desa Rasabou, Kecamatan Hu'u, Dompu NTB (9/04/2020) 

Lahan-lahan pertanian mulai menyempit, berkurang, bahkan tergusur dari eksistensinya. Persawahan perlahan tapi pasti akan tergantikan dengan menjamurnya perumahan warga. 

Harga sawahpun akan melonjak drastis, terlebih di depan jalan raya, karena aksesnya jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan yang mengambil di belakang. Bahkan dengan adanya perumahan, akan terbentuk pemukiman baru.

Hal seperti ini sudah menjadi hal yang lumrah dan sangat beralasan. Namun, di lain sisi memiliki dampak sosial yang sangat signifikan, mulai dari terdesaknya kebutuhan pokok akan beras, tapi kadang tak akan mampu dipenuhi dengan hasil panen yang terbatas. 

Sehingga harga sembako akan mengalami lonjakkan yang cukup serius.Warga kadang kala akan panik, sehingga pemerintah menyiasati akan kebutuhan beras untuk warga yang membutuhkan, dengan pembagian beras sembako dengan harga murah.

Dokpri. 
Dokpri. 
Dokpri
Dokpri
Lahan-lahan yang tidak produktif sebelumnya, mulai dilirik dan digarap oleh warga, misalnya gunung, bahkan lahan-lahan pinggir sungai, untuk dijadikan ladang untuk ditanami tanaman yang bahkan laku untuk dijual di pasar-pasar tradisional.

Fenomena sosial seperti ini bukanlah hal baru, namun sudah di alami oleh berbagai wilayah di seantero Nusantara. Tapi, yang terpenting adalah dengan adanya pemukiman warga ini, bisa disikapi dengan baik oleh warga masyarakat dan pemerintahan selaku pengambil kebijakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun