DALAM hidup, kita tidak pernah tahu nasib seseorang. Hari ini mungkin biasa-biasa saja, namun di masa mendatang bisa saja menjadi orang sukses.Â
Seperti pria yang satu ini, seorang pemain bola yang bernama Safrudin telah melalang buana di berbagai turnamen di liga tarkam. Ketika ada turnamen bola, ia salah satu pemain yang cukup diandalkan, baik menjadi straiker maupun menjadi pemain bertahan.Â
Pengalamannya menjadi pemain bola tidak diragukan lagi. Di era tahun 2000-an ia menjadi pemain inti bagi keseblasan Desa Jala untuk berlaga, baik di tingkat kecematan maupun di level kabupaten. Dari sekian pengalamannya menjadi pemaian bola, tidak terhitung lagi gelar yang ia peroleh bersama timnya.Â
Bahkan Erros begitu ia disapa, sering dipinjam oleh klub lain untuk memperkuat sebuah Tim. Sehingga ia menjadi salah satu pemain di desanya yang sering diundang oleh klub-klub lain.Â
Malam ini (31/03/2020) saya berkesempatan untuk menyambangi rumahnya di Desa Jala, Kecematan Hu'u, Kabupaten Dompu. Untuk sampai di rumahnya di Desa Jala, saya harus menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer, dengan melewati gelapnya malam persawahan.Â
Di rumahnya yang sederhana, saya disambut dengan senyuman khasnya, seperti saat melatih anggotanya di Persatuan Sepak Takraw Kecamatan Hu'u (PESTA).Â
Di branda rumahnya saya menikmati malam dengan uraian ceritanya yang penuh inspiratif. Suara ombak yang tidak jauh dari tempat tinggalnya mengiri lipatan masa lalunya menjadi seorang pemain bola.Â
"saya menjadi pemain bola cukup lama, pernah memperkuat tim Sonco Lopi Desa Sawe, Balumba Hu'u Desa Hu'u, dan bahkan sering diundang untuk bermain di kabupaten untuk memperkuat salah satu klub," Ujarnya singkat.Â
Walaupun tidak seaktif dulu menjadi pemain bola, namun ketika ada turnamen bola mini di tingkat Desa, kadang ada saja temannya sesama pemain bola yang tetap mengajaknya untuk bermain. Dari sekian ajakan tersebut ada yang bisa ia penuhi, tidak sedikit pula menolaknya dengan halus.
Ketika saya bertanya tentang kesibukannya sekarang ini. Tiba-tiba ia menggeser duduknya, kelihatannya ia sangat bersemangat untuk menceritakannya.Â