Mohon tunggu...
supysup
supysup Mohon Tunggu... Tutor - profesi sebagai sraf pengajar

Hobi jalan-jalan dan konten pada pebuatan artikel pada bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desain Pengembangan Kurikulum Abad 21 dalam Perspektif Progresivisme

6 Desember 2024   08:54 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:57 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Desain Pengembangan Kurikulum Abad ke-21 yang progresif menganggap kurikulum sebagai alat yang dapat berkembang bersama masyarakat dan teknologi. Progressivisme percaya bahwa belajar adalah tentang mengembangkan pemikir kritis, kolaborator, dan pemecah masalah yang dapat menangani kesulitan yang kompleks dalam pekerjaan dan kehidupan mereka. Oleh karena itu, desain kurikulum abad ke-21 yang progresif berusaha untuk menyediakan lingkungan belajar yang dinamis dan relevan yang mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia yang terus berubah (Juwan, 2023).

Desain pengembangan kurikulum merdeka saat ini ada beberapa konsep penting yang penting untuk dibahas dan dikembangkan, yaitu: (1) Pendekatan progresif terhadap pendidikan menekankan pada pembelajaran aktif. Progresivisme mengatakan bahwa anak-anak belajar paling baik ketika mereka berpartisipasi. Dalam lingkungan ini, kurikulum harus memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui pengalaman praktis. Eksperimen laboratorium, proyek berbasis masalah, kunjungan lapangan, dan situasi virtual dapat meniru pengalaman kehidupan nyata. Dengan demikian, peserta didik dapat menyelidiki, mengeksplorasi, dan merefleksikan untuk memahami mata pelajaran dengan lebih baik. Teori dan praktik juga diperkuat melalui pembelajaran aktif; (2) Kolaborasi progresif dalam setiap pembelajaran juga mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal peserta didik yang dibutuhkan dalam bisnis, dunia kerja dan tentunya kehidupan seharihari menunjukkan relevansi kerja sama dan interaksi peserta didik dalam pembelajaran. Kurikulum abad ke-21 yang menekankan kolaborasi bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang menyerupai dunia nyata, di mana kerja sama tim, berbagi ide, dan pemecahan masalah sangat dihargai. 

Pembelajaran Berbasis Masalah (project-based learning) menekankan pembelajaran melalui situasi yang nyata dan kontekstual. Sebagai pendekatan progresif terhadap kurikulum abad ke-21, PBL mendorong pemikiran kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah, yang merupakan kemampuan penting. project-based learning akan mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah kehidupan nyata yang menantang dengan menggunakan pengetahuan lintas mata pelajaran.

 Penulis : Mahsup (Mahasiwa Pascasarjana Undiksha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun