Mohon tunggu...
supriyono
supriyono Mohon Tunggu... Dosen - Wong Ndeso

Serve beyond the expectation

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeriku Sudah Tua?

11 November 2019   08:31 Diperbarui: 11 November 2019   08:34 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah negeriku sudah tua?

Belum genap 100 tahun negeriku berdiri
Seolah sudah tua tak sanggup berlari
Gunung batuk, bumi menari dan angin tak lagi bertiup sepoi
Pohon tak lagi beranting, tanah retak padi pun kering

Langit negeriku runtuh
Kaget mendengar lawakan politik negeri
Suara rakyat untuk jual kursi
Petani diinjak demokrasi dibeli

Ketika budi pekerti tinggal ada di buku suci
Dia hilang, luntur dan tergerus banjir informasi
Tinggal fitnah berserak di ujung jari
Tertawa hati melihat manusia mati

Kami sadar Engkau ingatkan kami
Dengan malapetaka di bumi pertiwi
Hutan terbakar, tanah likuifaksi dan gunung erupsi
Biar kami tunduk sujud menyadari

Musim gugur, Jepang/ 11 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun