JANGAN MENGULANGI KESALAHAN MEREKA
Saya melihat seorang ibu usia lanjut penyapu jalan sedang beristirahat di tepi jalan. Mengenakan rompi berwarna orange dan menggenggam tunkai sapu lidi. Lalu ia mengeluarkan air teh manis yang diisikan ke dalam sebuah tempat bekas minuman kemasan. Kemudian ibu ini minum untuk menghilangkan dahaga akibat terik matahari pagi. Di manakah suami dan anak-anaknya sehingga ibu setua ini harus tetap bekerja untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya?
Satu kisah lagi.
Seorang pria paruh baya mencari uang di atas bis kota untuk membiayai hidupnya. Ia harus menyembunyikan perasaan malu dan terhinanya untuk mengamen seadanya. Karena tidak mempunyai keahlian yang menunjang pekerjaannya, ia menggunakan mulut untuk mengumandangkan lagu. Untuk menarik simpati penumpang bis, ia menari-nari. Dan entah dibuat-buat atau tidak ia menyanyi dengan gaya seorang allay. Di raut wajahnya terlihat harapan belas kasihan dari para penumpang untuk sedikit menyisihkan uang recehan untuknya.
Renungkan, jika Anda semua menjadi 2 orang tersebut atau orang-orang yang seperti mereka. Bagaimana perasaan Anda? Terhina, rendah, malu, menyesal, pedih, atau sedih?
Apakah Anda dapat merasakan ke-syukuran Anda pada kehidupan Anda sekarang dan bersyukur kepadaNya ketika membaca kisah di atas?
Mereka adalah sebuah contoh nyata dari kesalahan-kesalahan masa lalu, yang diperlihatkan kepada Anda agar Anda tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang mereka buat.
Anda masih mempunyai banyak waktu. Jangan biarkan diri Anda tertambat di masa lalu sehingga hari ini Anda sedang mengulangi kesalahan yang akan Anda sesali di masa depan.
Supriyatno
Counselor,Trauma Therapist, Freelance Writer, Founder of Peduli Trauma
http://www.wix.com/supriyatno/personalsite
http://www.facebook.com/groups/pedulitrauma/
E-mail: pedulitrauma@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H