Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah seorang pemimpin yang mampu mengajak, memotivasi dan menggerakan  komunitasnya untuk memberdayakan aset yang ada guna pengambangan kelas atau sekolah secara umum tanpa terus berpaku pada kekurangan atau kelemahan yang ada. Pemimpin pembelajaran mampu menjadi inisiator dalam rangka menggali potensi yang sebenarnya bisa menjadi sebuah kekuatan untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Dalam rangka optimalisasi pengelolaan sumber daya dapat dimulai dari  hal yang terkecil seperti pengelolaan potensi yang dimiliki oleh guru, siswa, kelas, sekolah hingga pemanfaatan aset yang ada pada lingkungan masyarakat sekitar. Ketika seorang pemimpin pembelajaran berioreintasi pada aset dan potensi maka tidak ada lagi keterbatasan atau kelemahan yang bisa menghalangi sebuah sekolah atau institusi untuk maju dan berkembang.
Pengelolaan sumber daya yang tepat akan dapat meningkatkan kualitas sekolah yang diawali dengan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Hal yang paling penting untuk memulai perubahan yaitu dengan merubah paradigma berfikir. Konsep berfikir konvensional yang selama ini ada yaitu Berfikir berbasis kekurangan dan keterbatasan, harus dirubah menjadi Paradigma Pengelolaan Sumber Daya berbasis Aset. Tidak ada alasan bagi seorang guru untuk berada pada zona nyaman dengan pasrah pada keterbatasan yang ada.
Modal atau aset yang dimiliki oleh sekolah tentu harus dikelola dengan baik agar memberikan dampak positif terhadap perkembangan siswa dalam proses pembelajarannya. Berikut ini contoh  keterkaitan pengelolaan Sumber Daya atau dalam modul ini dikenal dengan 7 modal yang memiliki manfaat terhadap perkembangan kualitas pembelajaran siswa:
1. Modal manusia
Modal manusia yaitu hubungannya dengan kepala sekolah, guru, karyawan, pengawas sekolah dan juga siswa. Contoh pengelolaan yaitu memanfaatkan guru yang mempunyai keahlian dibidang olahrga seperti pencak silat, sepak bola, bola voli dan keahlian lainnya untuk kemudian dijadikan pelatih ekstrakurikuler. Selain itu seorang Guru, didalam kelas bisa memanfaatkan siswa yang hobi menggambar atau melukis untuk membuat lukisan yang bertema motivasi pada dinding kelas.
2. Modal sosial
Pengelolaan modal social yaitu  dengan cara menjalin hubungan baik dengan komunitas, asosiasi dan institusi yang ada di sekitar sekolah. Contoh pemanfaat modal ini yaitu dengan karang taruna atau Organisasi Pemuda Ansor (GP Ansor) dengan mengundang mereka ke sekolah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang cara berorganisasi. Selain itu menjalin kerjasama dengan Industri, bengkel atau Dunia Usaha lainnya yang sangat bermanfaat bagi siswa SMK untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri.
3. Modal Politik
Pengelolaan modal politik yaitu dengan cara menjalin hubungan baik dengan kelompok atau instansi yang memiliki kekuasaan dalam mengambil kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Contoh pemanfaatan modal politik yang berdampak terhadap pembelajaran siswa yaitu bekerjsama dengan dengan kepolisian untuk melatih kedisiplinan siswa, mengundang Puskesmas untuk melatiha kegiatan PMR dan kegiatan lainnya.