Mohon tunggu...
Supriyanto Martosuwito
Supriyanto Martosuwito Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis, penulis

Jurnalis pensiunan media cetak, gemar membaca, mengamati, menulis, kakek bahaagia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cendekiawan Minang Pendukung Jokowi - Probowo

9 Oktober 2024   11:51 Diperbarui: 9 Oktober 2024   12:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

DARI nama nama pengamat politik muda di atas ada H. Zulfan Lindan, politisi senior dan juga gigih membela Jokowi Prabowo. Zulfan kelahiran Banda Aceh, 1 Oktober 1956. Terakhir diberhentikan dari Nasdem terkait pernyataan "Anies baswedan sebagai Antitesa Jokowi". Sebelumnya merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem. Selain PDIP.

Dia terjun ke politik atas ajakan Taufik Kiemas dan menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP dari dapil Aceh NAD-II. Hijrah ke Partai NasDem sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Energi, SDA dan Lingkungan Hidup.

Alumni Universitas Jayabaya ini sejak 1999 hingga 2004, berkantor DPR RI Senayan, Jakarta. Sejak 2013, bergabung di Partai NasDem bersama Surya Paloh. Pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres Nasdem memisahkan mereka di politik. Komisaris Independen Jasa Marga ini kini menjadi pengamat dan tidak lagi berpartai.

Nama nama yang disebut di atas bukanlah cendekiawan kaleng kaleng. Mereka memiliki kontribusi besar dalam meluruskan isu negatif kepada Jokowi dan Prabowo di sosial media.

Terbukti, hasil survei terbaru dari Poltracking Indonesia mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Lembaga survei pimpinan Hanta Yuda ini mencatat, masyarakat yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi mencapai 86,5 persen. Angka ini diperoleh dari gabungan jumlah responden yang mengaku sangat puas, dan cukup puas.

Sinyalemen negatif pada kepemimpinan Jokowi disuarakan oleh 13,5% yang kalah Pilpres tapi menguasai dunia maya. Di kotak suara mereka keok. Termehek mehek. Di dunia maya mereka berjaya karena bebas melipatgandakan akun, dan lantang - sehingga seolah olah mewakili suara besar. Padahal ya, 13,5% itu.

Kembali ke topik cendekiawan Minang dan pemerintah Jokowi. Negeri Minangkabau merupakan salahsatu pemilik saham terbesar pendirian RI. Tiga dari sembilan perumus Pancasila adalah orang Minang, yaitu H.Agus Salim, Moh Hatta dan Muh Yamin. Mereka dihormati di ibukota dan diabadikan sebagai nama jalan, di pusat Jakarta seperti Jl. Sutan Sjahrir,  Jl. Abdul Muis, Jl. HR Rasuna Said,  selain jalan H Agus Salim, Jl. Muhamad Yamin. Semua berdarah Minang.

Bung Hatta bersama sama Bung Karno diabadikan sebagai nama bandara utama negara setara dengan Charles De Gaulle di Paris, Prancis, JFK di New York - AS. Nama Buya Hamka dijadikan nama masjid dan Universitas. Para sejarahwan, cendekiawan dan wartawan memulihkan nama Tan Malaka sebagai "Bapak Republik".

Namun kualitas cendekiawan Minang di Sumatera Barat, merosot 50 tahun terakhir, sejak agama menjadi politik di Sumatera Barat. Lebih parah lagi sejak Sumbar dikuasai kader PKS, yang berideologi Ikhwanul Muslimin (IM).  Sehingga kawasan Minangkabau menjelma menjadi provinsi sektarian-intoleran, menerapkan ketat Syariat Islam dan pemaksaan jilbab di sekolah sekolah negeri.

Warga Minang membanggakan "ABS-SBK" (Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabullah), sebagai sikap tunduk kedaulatan Budaya Besar Minangkabau kepada Kitab Umat Islam, notabene ajaran agama dari negeri asing, yaitu Kerajaan Arab Saudi. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun