Mohon tunggu...
Supriyanto
Supriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Agama Buddha

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Tuhan Tidak Ada Haruskah Masih Menjaga Moral?

28 April 2023   07:34 Diperbarui: 28 April 2023   07:42 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Buddha tidak mengajarkan ke-Tuhan-an secara spesifik  dalam Sutta Pitaka, Udana VIII: 3, keesaan Tuhan diistilahkan dengan Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam dengan arti sesuatu yang tak dilahirkan, tak dijelmakan, tak diciptakan, dan bersifat Maha Mutlak. Keesaan Tuhan dalam agama Buddha lebih ditekankan pada konsep tdak memiliki sifat seperti manusia (impersonal good). Digambarkan sebagai Annata, sesuatu yang tidak berwujud tanpa sosok dan tidak bisa dibandingkan atau disamakan dengan sesuatu apa pun diluar jangkauan pikiran.

Sebagai gantinya, Buddha lebih mengajarkan bahwa keseimbangan, kesadaran, dan kesabaran adalah kunci untuk berhasil dalam hidup. Jadi, meskipun Buddha tidak mengajarkan bahwa Tuhan adil, ia mengajarkan bahwa setiap orang harus menjalankan kehidupan yang adil dan bermoral agar dapat mencapai kesempurnaan. Ini berarti bahwa setiap orang harus berusaha untuk menjadi sebaik mungkin, mengikuti aturan, dan menghormati hak-hak orang lain.

Buddha juga menekankan pentingnya pengampunan dan kasih sayang. beliau mengajarkan bahwa ketika Anda mengampuni orang lain dan menunjukkan belas kasihan pada mereka, Anda dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi yang akan membantu Anda menjadi lebih bijaksana, bermoral, dan adil. Ini berarti bahwa meskipun ia tidak mengajarkan bahwa Tuhan adil, beliau mengajarkan bahwa setiap orang harus berusaha untuk menjadi orang yang adil dan bermoral.

Jadi, meskipun Buddha tidak secara langsung mengajarkan bahwa Tuhan adil, ia mengajarkan bahwa setiap orang harus berusaha menjadi sebaik mungkin dan menghormati hak-hak orang lain. Ia juga menekankan pentingnya pengampunan dan belas kasihan untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa meskipun tidak ada Tuhan, setiap orang harus berusaha untuk menjadi adil dan bermoral.

Ini berarti bahwa meskipun Tuhan mungkin tidak ada, adalah penting untuk hidup dengan adil dan bermoral. Ini dapat membantu Anda mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup Anda.

Ini juga berarti bahwa meskipun Tuhan mungkin tidak ada, ini tidak berarti bahwa adil dan bermoral tidak diperlukan. Setiap orang harus berusaha untuk hidup dengan adil dan bermoral agar dapat mencapai kesempurnaan.

Mengikuti ajaran Buddha, maka Tuhan maha adil jika setiap orang berusaha untuk hidup dengan adil dan bermoral. Ini berarti bahwa ketika orang lain berusaha untuk menjadi adil dan bermoral, mereka sedang mempraktikkan keadilan Tuhan. Ini adalah cara yang baik untuk menghormati dan menghargai hak-hak orang lain.

Ini berarti bahwa meskipun Tuhan mungkin tidak ada, Anda perlu berusaha untuk hidup dengan adil dan bermoral. Ini akan membantu Anda mencapai kehidupan yang lebih baik dan damai.

Agama Buddha berpendapat, Tuhan maha adil jika setiap orang berusaha untuk hidup dengan adil, bermoral, dan belas kasihan. Ini adalah cara yang baik untuk menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Ini juga adalah cara yang baik untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun