Akhir-akhir ini antrian di setiap SPBU berlogo pertamina luar biasa padat, tak terkecuali dengan BBMÂ yang non subsidi (perrtamax). Antrian itu bukan saja karena adanya isu kenaikan harga BBM bersubsidi, namun setiap hari pemandangan indah itu disajikan untuk para pengendara motor. Nampaknya antrian panjang juga dialami oleh para pengendara motor yang menggunakan BBM non subsisi (pertamax), hal ini akibat dari menyatunya pompa BBM bersubsidi dengan BBM non subsidi.
Seingat saya pemerintah dulu menggalakan masyarakat agar menggunakan BBM non subsidi, baik melalui iklan elektronik, cetak, bahkan stiker dan spanduk di setiap SPBU Pertaminan. Sayang, nampaknya usaha pemerintah kurang berhasil, alhasil masyarakat masih senang menggunakan BBM bersubsidi. Saya selaku masyarakat yang menggunakan BBM non subsidi (pertamax) menilai, jelas saja usaha pemerintah menggalakkan masyarakat untuk menggunakan BBM nonsubsidi tidak berhasil dikarenakan tidak diiringi dengan segi pelayanannya. Lihat aja masa pengendara motor pengguna BBM nonsubsidi(pertamax) harus ikut antri berdesakan dengan para pengendara motor pengguna BBM subsidi (premium), sudah bayar lebih tapi pelayanan disamakan dengan yang bayarnya pas-pasan.
Pelayanan SPBU pertamina memang tidak semuanya sama, tergantung besar kecilnya SPBU tersebut. Ada juga yang memisahkan pompa BBM nonsubsidi (pertamax) dengan BBM subsidi (premium) bagi pengendara motor. Terus terang saya lebih senang mengisi BBM nonsubsidi (pertamax) yang bedakan pompa BBM nya dengan yang bersubsidi dan pelayanan yang memuaskan. Namun sayang, SPBU pertamina yang menyediakan pompa khusus para pengendara motor yang menggunakan BBM non subsidi masih jarang, dan kebanyakan masih bercampur dalam satu antrian BBM bersubsidi.
Akibat dari pelayanan SPBU pertamina yang tidak mengutamakan pelayanan khusus bagi para pengendara motor yang menggunakan BBM non subsidi, banyak masyarakat yang pergi meninggalkan SPBU pertamina dan memilih SPBU milik asing tak terkecuali dengan saya. Selain tidak antri pelayanan operatornya cukup memuaskan dan standar pelayanan tersebut hampir di setiap SPBU nya sama tidak ada yang berbeda. Memang benar kata orang, pelayanan adalah yang paling utama untuk menumbuhkan rasa loyalitas yang tinggi kepada para konsumen. Produk lokal kualitasnya tidak kalah bagus dengan produk import, cuma masih kalah dari segi pelayanannya.
Seandainya saja SPBU pertamina mau berbenah diri untuk berubah yang lebih baik, minimal mencontoh dari pelayanan SPBU milik asing. Masyarakat akan kembali pulang dan memnggunakan produk dalam negeri begitupun dengan saya. Dan semoga slogan kita untung bangsa untung dapat dinikmati secara bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H