Setelah mengikuti program pelatihan hidroponik yang diadakan oleh PT Otsuka Indonesia (PTOI), warga kelurahan Kalirejo Lawang diberikan pendampingan dalam bentuk evaluasi atas kegiatan menanam yang mereka lakukan. Seluruh peserta pelatihan setiap batch dikumpulkan dan diberi kesempakatan untuk berdiskusi tentang segala kendala yang dihadapi selama proses menanam di rumah atau di instalasi kelompok masing – masing.
Pada saat evaluasi ini tim PTOI didampingi mentor HIMA yang akan membantu memberikan solusi atas problematika budidaya yang dihadapi oleh petani hidroponik. Biasanya pada saat kegiatan evaluasi ini PTOI akan memberikan bantuan bahan untuk menanam berupa bibit sayur, nutrisi, dan rockwool sebagai motivasi bagi masyarakat untuk melanjutkan kegiatan hidroponik di rumahnya.
Biasanya agenda evaluasi untuk setiap batch pelatihan dilakukan sebanyak dua kali. Pada evaluasi pertama lebih difokuskan untuk berdiskusi dengan petani dan menggali permasalahan petani pada saat praktek menanam di rumahnya. Sedangkan untuk evaluasi tahap kedua, selain momen sharing dan diskusi tim PTOI juga akan menyampaikan informasi agenda lomba hidroponik antar kelompok di dalam satu batch pelatihan. Tim PTOI dan HIMA akan mensosialisasikan tata cara dan ketentuan lomba hidroponik antar kelompok.
Dan seluruh bahan untuk keperluan lomba disediakan oleh PTOI. Setiap kelompok akan memperoleh bahan tanam berupa bibit sayur, rockwool, dan nutrisi. Bibit yang digunakan adalah sayur slada keriting. Setiap kelompok akan menerima pembagian bahan lomba yang sama.
Lomba hidroponik antar kelompok
Â
PTOI berkomitmen tinggi untuk membantu masyarakat agar berhasil dalam mengembangkan budidaya pertanian hidroponik. Karena itu PTOI memberi dukungan kepada warga yang pernah menjadi peserta pelatihan hidroponik untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui even lomba menanam hidroponik antar kelompok.
Tujuan utama dari lomba ini agar masyarakat bisa menanam hidoponik dengan benar dan bisa menghasilkan sayur yang berkualitas bagus. Diharapkan sayur yang dihasilkan bukan Cuma untuk kebutuhan keluarga, tapi bisa dijual ke konsumen untuk menambah pendapatan keluarga. Jadi lomba hidroponik bukan sekedar untuk mencari juara lomba, tapi lebih dari itu yakni mengajari petani agar bisa budidaya saur hidroponik dengan baik dan benar.
Lomba menanam hidroponik ini sendiri melibatkan tim juri dari HIMA (Hidroponik Malang) yang juga sebagai mentor pada saat kegiatan pelatihan. Sedangkan untuk pemilihan jenis sayur slada keriting yang digunakan untuk lomba juga mempunyai tujuan khusus. Yaitu kelak petani hidroponik di Lawang sini bisa memproduksi sayur slada keriting untuk memasok pasar dan konsumen. Mengingat selada keriting ini banyak dibutuhkan oleh konsumen, seperti warung lalapan, gado-gado, tahu campur, kebab, salad, dan sebagainya. Sehingga nantinya pasar untuk penjualan sayur selada keriting ini lebih terbuka lebar.