Kriteria penilaian lomba bukan hanya pada hasil akhir menanam berupa sayur yang siap panen. Melainkan mencakup keseluruhan proses menanam hidroponik. Mulai dari menyemai bibit, pindah tanam bibit ke instalasi, dan pemberian identitas tanaman pada instalasi. Termasuk juga kreatifitas setiap kelompok untuk menambah titik tanam diluar instalasi utama. Semua tahapan proses menanam tersebut dokumentasinya wajib dikirimkan kepada juri lomba.
Untuk Penilaian lomba dilakukan sebanyak dua kali. Untuk penilaian pertama dilakukan dua minggu setelah proses pindah tanam. Pada kesempatan penilaian pertama ini peserta lomba masih diperkenankan untuk konsultasi dengan juri penilai tentang kondisi tanaman mereka. Sebab lomba ini sebenarnya sebagai bagian dari proses pembinaan dan pendampingan menanam kepada warga agar mereka bisa melakukan proses menanam hidroponik dengan baik.
Baru pada saat penilaian kedua, atau satu bulan setelah pindah tanam juri tidak bisa lagi diajak konsultasi. Karena pada penilaian kedua ini juri bertugas menilai tampilan tanaman peserta untuk mencari pemenang lomba. Tanaman yang dinilai juri adalah tanaman yang ada di instalasi utama dan juga di instalasi tambahan yang dibuat oleh peserta lomba.
Semua proses menanam pada lomba ini sejatinya adalah sebagai bagian dari pendampingan kepada petani tentang cara budidaya hidroponik. Sehingga kelak ketika mereka sudah bisa menjual sayur kepasar, maka mereka bisa mengatur produksi sayurnya secara kontinyu. Termasuk juga rotasi menanam bisa dijadwalkan dengan baik.
Dengan begitu maka tahapan proses menanam hidroponik mulai dari menyemai, pindah tanam, memanen, hingga mengemas sayur menjadi satu bagian utuh yang dipelajari oleh semua kelompok petani. Dan semua aktifitas tersebut diawasi langsung oleh dewan juri ketika mereka mengikuti lomba. Kelak, kemampuan ini bisa menjadi bekal berguna bagi petani ketika mereka sudah bisa mengisi pasar.
Dalam acara pengumuman pemenang lomba hidroponik, panitia menyediakan hadiah berupa 1 set instalasi hidroponik untuk juara pertama. Sedangkan untuk juara 2 dan 3 menerima hadiah peralatan hidroponik berupa pH meter dan TDS EC sebagai sarana pelengkap untuk kegiatan hidroponik.
Dan sebagai bentuk penghargaan kepada semua peserta lomba yang sudah berusaha dengan baik, maka tim PTOI memberikan bantuan paralon kepada masing – masing kelompok peserta. Diharapkan warga bisa menambah jumlah titik tanam dengan bantuan paralon tersebut. Sehingga hasil panenan sayurnya bisa lebih meningkat lagi dengan tambahan jumlah titik tanam baru.
Lawang, 18 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H