Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pelatihan Hidroponik Untuk Warga Lawang

18 Desember 2024   15:55 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktek membuat instalasi hidroponik (foto:dokpri)

Pada kegiatan pelatihan hidroponik tingkat dasar mentor dari Hidroponik Malang memberikan materi tentang tatacara budidaya pertanian hidroponik kepada semua peserta. Materi nya meliputi pengenalan berbagai system tanam hidroponik dan berbagai jenis perlengkapannya. Tiap-tiap peserta juga menerima buku panduan bertani hidroponik untuk mereka pelajari.

Sistem hidroponik yang dikenalkan kepada peserta meliputi sistem sumbu (wick system), sistem DFT, sistem NFT, sistem rakit apung, sistem irigasi tetes (Dutch bucket), dan lain -- lain. Peserta mendapat penjelasan yang lengkap tentang cara kerja setiap system beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Peserta juga dikenalkan sarana prasarana yang biasa digunakan untuk pertanian hidroponik oleh mentor HIMA. Mereka juga bisa melihat langsung contoh prasarana hidroponik seperti, Nutrisi AB mix, rockwool, netpot, bibit, seedling, TDS meter, pH meter, holesaw, dan lain-lain. Bahan peraga yang dibawa oleh HIMA cukup mewakili untuk memberikan informasi kepada para peserta.

Praktek menyemai benih (foto:dokpri)
Praktek menyemai benih (foto:dokpri)

Pada pelatihan hidroponik yang diberikan secara gratis oleh PT Otsuka Indonesia (PTOI) kepada masyarakat Lawang ini, HIMA sebagai pemateri tidak hanya memberikan materi berupa teori dasar saja. Tapi, yang lebih utama seluruh peserta juga diajak untuk praktek langsung menyemai bibit tanaman di dalam kelas. Praktek menyemai benih ini menjadi bagian penting dalam kegiatan hidroponik.

Setiap peserta menyemai benih dengan menggunakan media tanam berupa rockwool dengan memakai tusuk gigi sebagai alat semainya. Ternyata tusuk gigi bisa berfungsi sebagai pengganti cangkul dalam menanam hidroponik. Tentu saja ini adalah hal baru bagi peserta yang ikut pelatihan, mereka jadi tambah antusias.  

Menyemai benih harus dipraktekkan langsung (foto:dokpri)
Menyemai benih harus dipraktekkan langsung (foto:dokpri)

Berbeda dengan pelatihan hidroponik di tempat lain, umumnya pelatihan hanya belajar tentang cara menanam hidroponik saja. Untuk pelatihan hidroponik  di PTOI ini peserta diberi materi pelatihan berupa cara membuat instalasi hidroponik dari paralon.  Dengan bimbingan mentor HIMA peserta diberi pelatihan tata cara membuat instalasi hidroponik. Mereka secara berkelompok bisa langsung mempraktekkan sendiri cara melobangi paralon, lalu kemudian merangkai paralon untuk menjadi sebuah instalasi.

 

Bukan hanya bapak -- bapak saja yang antusias melobangi paralon dengan holesaw, tapi ibu -- ibu juga tak mau ketinggalan untuk mengebor dan melobangi paralon. Mereka begitu bersemangat untuk membuat instalasi bersama kelompoknya. Selanjutnya Instalasi yang sudah jadi tersebut dihibahkan kepada kelompok peserta berdasarkan lingkungan RW masing-masing untuk digunakan menanam bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun