Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature

CSR Otsuka Lahirkan Kampung Hidroponik Lawang

14 Desember 2024   13:14 Diperbarui: 14 Desember 2024   13:34 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjualan sayur hidroponik di toko koperasi Otsuka (foto:dokpri)

Pada kisaran tahun 2015 di Indonesia mulai banyak bermunculan komunitas hidroponik di berbagai kota. Hal ini seiring dengan mulai berkembangnya pertanian hidroponik di masyarakat. Banyak pelaku hidroponik di berbagai kota mulai membentuk komunitas hidroponik sebagai wadah berkumpul sesama penggemar pertanian hidroponik. Komunitas hidroponik ini banyak bermunculan di media sosial FB dan umumnya berdasarkan kota atau wilayah.

Salah satu komunitas hidroponik yang lahir dan tumbuh di kota Malang bernama Hidroponik Malang (HIMA). Walaupun komunitas ini dibentuk di kota Malang, namun anggotanya juga banyak berasal dari Malang kabupaten, Batu, dan kota-kota lain di Jawa Timur. Hal ini sangat dimungkinkan karena komunitas hidroponik ini basisnya ada di media social FB.

Sebagai komunitas yang mewadahi para petani dan penggiat hidroponik di Malang Raya, komunitas HIMA tergolong eksis dan paling solid Pengurusnya. Komunitas yang diketuai oleh Aking Wijang ini sudah banyak melakukan kegiatan kopdar bersama anggota HIMA di berbagai tempat. Termasuk juga kegiatan pelatihan hidroponik juga sering diadakan untuk mengedukasi masyarakat.

Salah satu kegiatan pelatihan hidroponik yang dijalankan HIMA hingga saat ini adalah pelatihan untuk masyarakat Lawang.Kegiatan pelatihan di Lawang ini merupakan bagian dari program CSR Lingkungan PT Otsuka Indonesia ini sudah berlangsung sejak tahun 2016 silam. Jadi, HIMA bekerja sama dengan PT Otsuka Indonesia untuk memberikan pelatihan hidroponik kepada masyarakat Lawang yang ada di kelurahan Kalirejo.

Pelatihan hidroponik tahap 2 (foto:dokpri)
Pelatihan hidroponik tahap 2 (foto:dokpri)

PT Otsuka Indonesia (PTOI) adalah sebuah perusahaan farmasi penghasil infus terbesar di Indonesia. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1974 dan sudah berkontribusi besar untuk membantu kesehatan masyarakat dunia melalui produk infus yang dihasilkannya. Dan sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat Lawang khususnya warga kelurahan Kalirejo, PTOI memberikan pelatihan bertani hidroponik dengan menggandeng HIMA Malang sebagai mentor tenaga ahli.

Warga masyarakat antusias mengikuti pelatihan hidroponik (foto:dokpri)
Warga masyarakat antusias mengikuti pelatihan hidroponik (foto:dokpri)

Pelatihan hidroponik oleh PTOI yang menjadi bagian dari program CSR lingkungan ini diberikan secara gratis kepada masyarakat. Setiap peserta pelatihan mendapatkan staterkit untuk bahan praktek menanam di rumah. Sedangkan untuk setiap kelompok peserta mendapat bantuan satu buah instalasi hidroponik untuk kegiatan menanam bersama kelompok warga di lingkungannya masing-masing.

Berbeda dengan banyak pelatihan hidroponik yang dilakukan di tempat lain. Umumnya kegiatan pelatihan hidroponik hanya selesai di kelas saja. Dan biasanya tidak diikuti dengan tindak lanjut untuk mendampingi peserta praktek menanam di rumahnya. Sehingga ketika peserta pelatihan  menemukan kendala pada saat menjalankan kegiatan hidroponik, mereka akan kesulitan untuk mengatasi masalahnya karena tidak ada pendamping sebagai tempat bertanya.

Pelatihan praktek membuat instalasi hidroponik (foto:dokpri)
Pelatihan praktek membuat instalasi hidroponik (foto:dokpri)

Pelatihan hidroponik yang dilakukan oleh PTOI bersama HIMA ini memakai konsep pendampingan berkelanjutan pasca pelatihan di kelas. Sehingga masyarakat yang telah diberikan pelatihan bisa bertanya ke mentor HIMA bila mengalami kendala pada saat menanam hidroponik di rumahnya.

Bukan itu saja, bahkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal Team CSR PTOI bersama HIMA juga rutin mengadakan kegiatan evaluasi bersama masyarakat. Pada pertemuan tersebut masyarakat bisa berdiskusi dan sharing tentang praktek hidroponik yang sudah mereka lakukan di rumah. Mentor HIMA juga tak segan untuk berkeliling ke rumah-rumah warga untuk melihat langsung tanaman hidroponik warga. Dengan begitu, harapan tingkat keberhasilan warga dalam belajar hidroponik lebih tinggi.

Kegiatan Evaluasi Pelatihan Hidroponik (foto:dokpri)
Kegiatan Evaluasi Pelatihan Hidroponik (foto:dokpri)

Sebab tujuan utama dari program CSR hidroponik PTOI ini agar masyarakat bisa menanam sayur di rumah untuk mencukupi kebutuhan masak di dapur. Dan apabila kebutuhan sayur untuk keluarga sudah terpenuhi, maka mereka bisa menjual sayurnya ke konsumen. Dengan begitu masyarakat akan bisa mendapat penghasilan tambahan dari hasil berjualan sayur untuk membantu ekonomi keluarga.

Untuk pelatihan hidroponik tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 4-5 Agustus 2016. Peserta pelatihan pada tahap awal ini melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan yaitu berasal dari RW 08 dan RW 04 Kelurahan kalirejo Lawang. Peserta pelatihan hidroponik pertama ini begitu antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Materi yang diberikan kepada peserta pelatihan meliputi tata cara menanam hidroponik dan termasuk juga praktek membuat instalasi hidroponik.

Kegiatan evaluasi hidroponik di masyarakat (foto:dokpri)
Kegiatan evaluasi hidroponik di masyarakat (foto:dokpri)

Maklum saja, sebelum ini mereka masyarakat di Lawang tidak pernah tahu tentang model pertanian hidroponik yang menggunakan media air dan nutrisi. Jadi pelatihan hidroponik yang dimentori oleh HIMA di PTOI Lawang ini sekaligus menjadi awal pengenalan hidroponik kepada masyarakat Lawang dan sekitarnya..

Pelatihan hidroponik perdana tersebut diikuti dengan pelatihan -- pelatihan berikutnya. Pada akhir tahun 2017 dilakukan pelatihan tahap 2 untuk peserta dari RW yang lain. Lalu disusul pelatihan tahap tiga yang dilakukan pada Agustus 2018 dengan peserta baru lagi. Khusus untuk tahun 2019 di lakukan Pelatihan Tingkat Lanjut denga materi utama pengenalan tanaman edible flower dan olahan produk hidroponik.

Kunjungan tamu ke rumah petani hidroponik (foto:dokpri)
Kunjungan tamu ke rumah petani hidroponik (foto:dokpri)

Pada tahun 2020 dan 2021 kegiatan pelatihan hidroponik ditiadakan karena adanya wabah pandemi. Dan baru pada bulan September 2022 mulai diadakan pelatihan hidroponik lagi dengan mengambil materi Marketing Hidroponik. Tahun 2023 pelatihan hidroponik dengan Tema menanam Buah Melon dan Tomat cery. Harapannya petani yang sudah mahir menanam sayuran ini bisa naik kelas lagi dengan menanam aneka buah hidroponik. 

Kegiatan pelatihan hidroponik yang dilakukan oleh PTOI bersama HIMA ini telah menjangkau 6 RW di kelurahan kalirejo Lawang. Sehingga jangan heran bila di kelurahan Kalirejo Lawang mudah dijumpai kebun hidroponik di rumah-rumah warga yang pernah mengikuti pelatihan di PTOI. Dan yang membahagiakan ternyata petani hidroponik disini sudah bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi dengan berjualan sayur hidroponik ke konsumen.

Tanpa disadari keberadaan petani hidroponik rumahan ini ternyata menjadi embrio lahirnya komunitas Kampung Hidroponik Lawang. Tentu saja keberadaan kampung hidroponik mengundang banyak orang untuk datang berkunjung. Tamu yang datang kesini bertujuan untuk melihat langsung tanaman hidroponik di rumah warga. Bahkan banyak juga siswa sekolah dan mahasiswa yang mengadakan studi lapangan dengan berkunjung ke Kampung Hidroponik Lawang ini.

Penjualan sayur hidroponik di toko koperasi Otsuka (foto:dokpri)
Penjualan sayur hidroponik di toko koperasi Otsuka (foto:dokpri)

Tidak dapat dipungkiri memang tidak semua peserta pelatihan hidroponik di PTOI masih aktif menanam hingga saat ini. Hanya orang-orang yang telah lolos melewati seleksi alam yang masih konsisten menjalankan kegiatan hidroponik. Dan beberapa orang petani ini juga sudah bisa merasakan hasil dari jualan sayur hidroponik.

Keberadaan petani hidroponik yang konsisten ini menjadikan kelurahan Kalirejo masih banyak dijumpai sayuran hidroponik. Petani hidroponik yang konsisten ini bahkan telah menambah jumlah instalasi di rumahnya untuk meningkatkan kapasitas produksi sayurnya. Mereka menanam di lantai dua rumahnya atau di teras depan rumah. Karena menanam hidroponik di rumah-rumah inilah mereka juga menamakan diri sebagai hidroponik rumahan.

Penjualan sayur langsung ke konsumen (foto:dokpri)
Penjualan sayur langsung ke konsumen (foto:dokpri)

Karena para petani ini berada di satu kawasan yang sama di kecamatan Lawang maka tidak berlebihan jika mereka menamakan diri komunitas Kampung Hidroponik Lawang. Memang sentral petani hidroponik yang terbanyak berada di kelurahan Kalirejo. Tapi juga banyak petani hidroponik lain yang berasal dari desa di sekitarnya seperti desa Bedali, Sumber Porong, Ketindan, Turirejo, Mulyoarjo, Sumber Ngepoh dan Sidodadi yang menjadi anggota komunitas petani hidroponik ini.

Keberadaan petani hidroponik yang tergabung pada komunitas Kampung Hidroponik Lawang ini telah ikut mewarnai perkembangan kegiatan pertanian hidroponik di kabupaten Malang. Domisili para petani yang berdekatan ini memudahkan mereka untuk memasarkan hasil sayur hidroponik secara bersama-sama. Apalagi selama ini dari pihak PTOI dan mentor HIMA juga masih mendampingi dan membantu petani untuk memasarkan hasil panenan sayur mereka.

Kebun hidroponik warga (foto:dokpri)
Kebun hidroponik warga (foto:dokpri)

Kampung Hidroponik Lawang ini merupakan salah satu contoh model dari hasil kegiatan pelatihan hidroponik di masyarakat yang berkelanjutan. PTOI dalam menjalankan program CSR lingkungan melalui kegiatan pelatihan hidroponik tidak setengah-setengah. Mereka tetap konsisten membantu masyarakat lingkungan perusahaan untuk bisa menghasilkan pangan sendiri melalui pemberian pelatihan hidroponik. Dan HIMA yang digandeng sebagai mentor pendamping pelatihan juga bekerja secara maksimal untuk mengembangkan hidroponik di masyarakat Lawang.

Lawang, 14 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun