Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature

CSR Otsuka Lahirkan Kampung Hidroponik Lawang

14 Desember 2024   13:14 Diperbarui: 14 Desember 2024   13:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga masyarakat antusias mengikuti pelatihan hidroponik (foto:dokpri)

Tanpa disadari keberadaan petani hidroponik rumahan ini ternyata menjadi embrio lahirnya komunitas Kampung Hidroponik Lawang. Tentu saja keberadaan kampung hidroponik mengundang banyak orang untuk datang berkunjung. Tamu yang datang kesini bertujuan untuk melihat langsung tanaman hidroponik di rumah warga. Bahkan banyak juga siswa sekolah dan mahasiswa yang mengadakan studi lapangan dengan berkunjung ke Kampung Hidroponik Lawang ini.

Penjualan sayur hidroponik di toko koperasi Otsuka (foto:dokpri)
Penjualan sayur hidroponik di toko koperasi Otsuka (foto:dokpri)

Tidak dapat dipungkiri memang tidak semua peserta pelatihan hidroponik di PTOI masih aktif menanam hingga saat ini. Hanya orang-orang yang telah lolos melewati seleksi alam yang masih konsisten menjalankan kegiatan hidroponik. Dan beberapa orang petani ini juga sudah bisa merasakan hasil dari jualan sayur hidroponik.

Keberadaan petani hidroponik yang konsisten ini menjadikan kelurahan Kalirejo masih banyak dijumpai sayuran hidroponik. Petani hidroponik yang konsisten ini bahkan telah menambah jumlah instalasi di rumahnya untuk meningkatkan kapasitas produksi sayurnya. Mereka menanam di lantai dua rumahnya atau di teras depan rumah. Karena menanam hidroponik di rumah-rumah inilah mereka juga menamakan diri sebagai hidroponik rumahan.

Penjualan sayur langsung ke konsumen (foto:dokpri)
Penjualan sayur langsung ke konsumen (foto:dokpri)

Karena para petani ini berada di satu kawasan yang sama di kecamatan Lawang maka tidak berlebihan jika mereka menamakan diri komunitas Kampung Hidroponik Lawang. Memang sentral petani hidroponik yang terbanyak berada di kelurahan Kalirejo. Tapi juga banyak petani hidroponik lain yang berasal dari desa di sekitarnya seperti desa Bedali, Sumber Porong, Ketindan, Turirejo, Mulyoarjo, Sumber Ngepoh dan Sidodadi yang menjadi anggota komunitas petani hidroponik ini.

Keberadaan petani hidroponik yang tergabung pada komunitas Kampung Hidroponik Lawang ini telah ikut mewarnai perkembangan kegiatan pertanian hidroponik di kabupaten Malang. Domisili para petani yang berdekatan ini memudahkan mereka untuk memasarkan hasil sayur hidroponik secara bersama-sama. Apalagi selama ini dari pihak PTOI dan mentor HIMA juga masih mendampingi dan membantu petani untuk memasarkan hasil panenan sayur mereka.

Kebun hidroponik warga (foto:dokpri)
Kebun hidroponik warga (foto:dokpri)

Kampung Hidroponik Lawang ini merupakan salah satu contoh model dari hasil kegiatan pelatihan hidroponik di masyarakat yang berkelanjutan. PTOI dalam menjalankan program CSR lingkungan melalui kegiatan pelatihan hidroponik tidak setengah-setengah. Mereka tetap konsisten membantu masyarakat lingkungan perusahaan untuk bisa menghasilkan pangan sendiri melalui pemberian pelatihan hidroponik. Dan HIMA yang digandeng sebagai mentor pendamping pelatihan juga bekerja secara maksimal untuk mengembangkan hidroponik di masyarakat Lawang.

Lawang, 14 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun