Pelatihan hidroponik yang dilakukan oleh PTOI bersama HIMA ini memakai konsep pendampingan berkelanjutan pasca pelatihan di kelas. Sehingga masyarakat yang telah diberikan pelatihan bisa bertanya ke mentor HIMA bila mengalami kendala pada saat menanam hidroponik di rumahnya.
Bukan itu saja, bahkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal Team CSR PTOI bersama HIMA juga rutin mengadakan kegiatan evaluasi bersama masyarakat. Pada pertemuan tersebut masyarakat bisa berdiskusi dan sharing tentang praktek hidroponik yang sudah mereka lakukan di rumah. Mentor HIMA juga tak segan untuk berkeliling ke rumah-rumah warga untuk melihat langsung tanaman hidroponik warga. Dengan begitu, harapan tingkat keberhasilan warga dalam belajar hidroponik lebih tinggi.
Sebab tujuan utama dari program CSR hidroponik PTOI ini agar masyarakat bisa menanam sayur di rumah untuk mencukupi kebutuhan masak di dapur. Dan apabila kebutuhan sayur untuk keluarga sudah terpenuhi, maka mereka bisa menjual sayurnya ke konsumen. Dengan begitu masyarakat akan bisa mendapat penghasilan tambahan dari hasil berjualan sayur untuk membantu ekonomi keluarga.
Untuk pelatihan hidroponik tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 4-5 Agustus 2016. Peserta pelatihan pada tahap awal ini melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan yaitu berasal dari RW 08 dan RW 04 Kelurahan kalirejo Lawang. Peserta pelatihan hidroponik pertama ini begitu antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Materi yang diberikan kepada peserta pelatihan meliputi tata cara menanam hidroponik dan termasuk juga praktek membuat instalasi hidroponik.
Maklum saja, sebelum ini mereka masyarakat di Lawang tidak pernah tahu tentang model pertanian hidroponik yang menggunakan media air dan nutrisi. Jadi pelatihan hidroponik yang dimentori oleh HIMA di PTOI Lawang ini sekaligus menjadi awal pengenalan hidroponik kepada masyarakat Lawang dan sekitarnya..
Pelatihan hidroponik perdana tersebut diikuti dengan pelatihan -- pelatihan berikutnya. Pada akhir tahun 2017 dilakukan pelatihan tahap 2 untuk peserta dari RW yang lain. Lalu disusul pelatihan tahap tiga yang dilakukan pada Agustus 2018 dengan peserta baru lagi. Khusus untuk tahun 2019 di lakukan Pelatihan Tingkat Lanjut denga materi utama pengenalan tanaman edible flower dan olahan produk hidroponik.
Pada tahun 2020 dan 2021 kegiatan pelatihan hidroponik ditiadakan karena adanya wabah pandemi. Dan baru pada bulan September 2022 mulai diadakan pelatihan hidroponik lagi dengan mengambil materi Marketing Hidroponik. Tahun 2023 pelatihan hidroponik dengan Tema menanam Buah Melon dan Tomat cery. Harapannya petani yang sudah mahir menanam sayuran ini bisa naik kelas lagi dengan menanam aneka buah hidroponik.Â
Kegiatan pelatihan hidroponik yang dilakukan oleh PTOI bersama HIMA ini telah menjangkau 6 RW di kelurahan kalirejo Lawang. Sehingga jangan heran bila di kelurahan Kalirejo Lawang mudah dijumpai kebun hidroponik di rumah-rumah warga yang pernah mengikuti pelatihan di PTOI. Dan yang membahagiakan ternyata petani hidroponik disini sudah bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi dengan berjualan sayur hidroponik ke konsumen.