Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merawat Sumber Air dengan Menanam Pohon

9 Desember 2024   22:13 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:20 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan November tahun 2022 di lahan sumber air milik Masjid Jamik Ismail Bedali Lawang kabupaten Malang ini telah dilakukan kegiatan penanaman pohon oleh takmir masjid Ismail. Kegiatan penanaman tersebut didukung oleh CSR lingkungan PT Otsuka Indonesia Lawang dengan memberikan bantuan sebanyak 1500 bibit pohon. Bibit pohon yang ditanam waktu itu adalah trembesi, jabon, apukat, jeruk, klengkeng, mangga, dan sirsat.

Pada saat itu kegiatan penanaman melibatkan sekitar 150 orang peserta tanam dari komunitas Pecinta Alam dan Pendaki Gunung di Jawa Timur. Memang area yang dijadikan lokasi penanaman ini sudah mulai jarang pohon tegakannya. Sehingga bila dibiarkan terus  bisa menjadi ancaman serius bagi keberadaan sumber air disini. Jadi, memang perlu dilakukan kegiatan penanaman bibit pohon lagi agar kawasan tersebut kembali menghijau.

Penanaman pohon baru dan perawatan pohon yang sudah ditanam (foto:dokpri)
Penanaman pohon baru dan perawatan pohon yang sudah ditanam (foto:dokpri)

Kegiatan penanaman waktu itu tergolong berat sebab peserta tanam menghadapi kondisi alam yang tidak bersahabat.  Hujan lebat yang mengguyur lokasi tanam membuat kegiatan penanaman menjadi terhambat. Peserta tanam yang berjalan membawa bibit pohon menuju lokasi harus ekstra hati-hati sebab jalanan berlumpur dan licin.

Akibat curah hujan yang sangat tinggi tersebut juga menyebabkan tenda-tenda peserta tergenang air  sehingga peserta yag menginap tak bisa istirahat dengan baik pada malam harinya. Namun demikian, peserta tanam tak berkurang sedikitpun semangatnya untuk tetap menanam bibit pohon pada keesokan harinya. Jadi, sungguh merupakan perjuangan yang luar biasa dari peserta tanam pohon pada waktu itu.

Beberapa bulan berjalan pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik. Namun, setahun kemudian ketika mulai masuk musim kemarau, beberapa tanaman khususnya apukat mengalami kekeringan dan mati akibat kekurangan air. Namun begitu masih ada juga tanaman yang mampu bertahan dan tumbuh besar seperti jabon, trembesi, mangga, jeruk dan kelengkeng.

Pak Solikin dan Pak Aksi menanam bersama (foto:dokpri)
Pak Solikin dan Pak Aksi menanam bersama (foto:dokpri)

Beberapa kali kegiatan perawatan dan penanaman pohon sulaman kami lakukan. Untuk mengganti pohon yang mati kami menanam bibit kemiri, mangga, dan apukat. Dan pohon sulaman ini mampu bertahan hidup hingga musim penghujan tiba di tahun ini. 

Kami sungguh senang sebab pohon jabon dan trembesi yang kami tanam dulu sudah banyak yang tumbuh besar dan tinggi menjulang. Daun-daun pohon jabon sudah bisa menaungi kami ketika kami berteduh dari terik panas. Sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri melihat pohon yang ditanam dari kecil bisa tumbuh membesar di tempat ini.

Menanam pohon itu berat, dan merawat pohon yang sudah ditanam itu jauh lebih berat lagi. Karena membutuhkan konsistensi dan keikhlasan tingkat tinggi untuk mau merawat pohon yang sudah ditanam tersebut. Banyak orang yang pandai bicara tentang  isu kerusakan lingkungan dan pentingnya menanam pohon. Tapi hanya sedikit orang yang mau terjun langsung melakukan penanaman pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun