Pada bulan November tahun 2022 di lahan sumber air milik Masjid Jamik Ismail Bedali Lawang kabupaten Malang ini telah dilakukan kegiatan penanaman pohon oleh takmir masjid Ismail. Kegiatan penanaman tersebut didukung oleh CSR lingkungan PT Otsuka Indonesia Lawang dengan memberikan bantuan sebanyak 1500 bibit pohon. Bibit pohon yang ditanam waktu itu adalah trembesi, jabon, apukat, jeruk, klengkeng, mangga, dan sirsat.
Pada saat itu kegiatan penanaman melibatkan sekitar 150 orang peserta tanam dari komunitas Pecinta Alam dan Pendaki Gunung di Jawa Timur. Memang area yang dijadikan lokasi penanaman ini sudah mulai jarang pohon tegakannya. Sehingga bila dibiarkan terus  bisa menjadi ancaman serius bagi keberadaan sumber air disini. Jadi, memang perlu dilakukan kegiatan penanaman bibit pohon lagi agar kawasan tersebut kembali menghijau.
Kegiatan penanaman waktu itu tergolong berat sebab peserta tanam menghadapi kondisi alam yang tidak bersahabat. Â Hujan lebat yang mengguyur lokasi tanam membuat kegiatan penanaman menjadi terhambat. Peserta tanam yang berjalan membawa bibit pohon menuju lokasi harus ekstra hati-hati sebab jalanan berlumpur dan licin.
Akibat curah hujan yang sangat tinggi tersebut juga menyebabkan tenda-tenda peserta tergenang air  sehingga peserta yag menginap tak bisa istirahat dengan baik pada malam harinya. Namun demikian, peserta tanam tak berkurang sedikitpun semangatnya untuk tetap menanam bibit pohon pada keesokan harinya. Jadi, sungguh merupakan perjuangan yang luar biasa dari peserta tanam pohon pada waktu itu.
Beberapa bulan berjalan pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik. Namun, setahun kemudian ketika mulai masuk musim kemarau, beberapa tanaman khususnya apukat mengalami kekeringan dan mati akibat kekurangan air. Namun begitu masih ada juga tanaman yang mampu bertahan dan tumbuh besar seperti jabon, trembesi, mangga, jeruk dan kelengkeng.
Beberapa kali kegiatan perawatan dan penanaman pohon sulaman kami lakukan. Untuk mengganti pohon yang mati kami menanam bibit kemiri, mangga, dan apukat. Dan pohon sulaman ini mampu bertahan hidup hingga musim penghujan tiba di tahun ini.Â
Kami sungguh senang sebab pohon jabon dan trembesi yang kami tanam dulu sudah banyak yang tumbuh besar dan tinggi menjulang. Daun-daun pohon jabon sudah bisa menaungi kami ketika kami berteduh dari terik panas. Sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri melihat pohon yang ditanam dari kecil bisa tumbuh membesar di tempat ini.
Menanam pohon itu berat, dan merawat pohon yang sudah ditanam itu jauh lebih berat lagi. Karena membutuhkan konsistensi dan keikhlasan tingkat tinggi untuk mau merawat pohon yang sudah ditanam tersebut. Banyak orang yang pandai bicara tentang  isu kerusakan lingkungan dan pentingnya menanam pohon. Tapi hanya sedikit orang yang mau terjun langsung melakukan penanaman pohon.