Kembali tahun 2024 ini PT Otsuka Indonesia (PTOI) melakukan kegiatan tanam pohon di kawasan lereng gunung Arjuna sebelah barat daya. Tepatnya berada di area hutan Precet Budugasu. Sebanyak 2500 bibit pohon yang ditanam pada tahun ini terdiri atas bibit pohon kemiri, apukat, juwet, dan aren. Penanaman pohon ini berlangsung selama dua hari  yaitu hari Sabtu dan Minggu tanggal 30 November - 1 Desember 2024.
Untuk kegiatan tanam pohon ini kembali PTOI bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Wonosantri Abadi desa Toyomarto kecamatan Singosari kabupaten Malang. Ini adalah kali kedua kegiatan tanam pohon dilakukan oleh PTOI bekerja sama dengan Wonosantri. Kegiatan tanam ini didukung oleh sekitar 180 orang peserta yang berasal dari komunitas Pecinta Alam dan Pendaki Gunung di Jawa Timur.
Area hutan Budugasu dipilih sebagai tempat penanaman pohon karena lokasi ini merupakan bagian dari area hutan yang secara legal hak kelolanya dimiliki oleh KTH Wonosantri sesuai SK No 5618 dari KLHK tahun 2023. Sekaligus area ini merupakan titik bencana longsor di tahun 1998 yang menyebabkan banjir bandang yang menyapu desa Toyomarto.
Sedangkan pemilihan bibit aren untuk penanaman kali ini karena tak jauh dari area kegiatan terdapat sumber mata air yang selama ini digunakan oleh masyarakat maupun instansi yang berdekatan dengan titik air tersebut. Harapannya pohon aren yang ditanam nantinya akan dapat membantu penyerapan air dan menambah debit mata air tersebut.
Pimpinan PTOI pabrik Lawang, Tatik Istiqamah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PTOI sudah melakukan kegiatan tanam pohon sejak tahun 2007 silam. Kalau dihitung-hitung sudah puluhan ribu pohon yang sudah ditanam. Â Dan tahun ini kembali PTOI melakukan penanaman sebanyak 2500 bibit pohon.
Kegiatan tanam pohon yang dilakukan PTOI bersama KTH Wonosantri ini memiliki tiga manfaat sekaligus. Oleh karena itu Tatik mengaku senang PTOI bisa melakukan kegiatan tanam pohon bersama Wonosantri dan didukung oleh para Pecinta Alam Jawa Timur.
" Salah satu bagian terpenting dari CSR tanam pohon ini adalah bisa menciptakan sirkular ekonomi untuk masyarakat setempat. Dan kegiatan tanam pohon bersama Wonosantri ini langsung mendapat tiga manfaat sekaligus yaitu : Pengurangan emisi karbon CO2, terjadinya sirkular ekonomi, dan berfungsi untuk resapan air" terang Tatik.
Menurut Tatik bahwa salah satu Otsuka DNA itu adalah Seijitsu Doujin yang artinya adalah menggerakkan hati dengan penuh ketulusan. Dan yang dilakukan oleh para penanam pohon ini merupakan bentuk Seijitsu Doujin dengan menebar kebaikan untuk alam melalui kegiatan penanaman pohon.
" Saya juga baru tahu bahwa proses fotosintesis tanaman itu dimulai sejak bibit ditanam, bukan pada saat tanaman sudah tumbuh besar saja. Dan kami PTOI berkomitmen untuk menambah bibit pada penanaman berikutnya untuk penyelamatan lingkungan" ujar Tatik.