Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SBC Malang Gelar Potong Rambut Bayar Sesukanya

23 Oktober 2024   11:12 Diperbarui: 23 Oktober 2024   11:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pemandangan unik terlihat ketika serombongan tukang cukur rambut menggelar lapak untuk kegiatan potong rambut di halaman depan masjid Ismail Bedali di bawah menara. Rupanya mereka adalah para tukang potong rambut yang tergabung dalam wadah komunitas Salon & Barbershop Community (SBC) Malang.

Hari itu, Minggu 20 Oktober 2024, anggota SBC Malang menggelar kegiatan potong rambut di masjid Ismail Bedali untuk partisipasi peringatan Hari Santri Nasional 2024. Kebetulan hari itu di masjid Ismail sedang berlangsung kegiatan khitan massal dan pengobatan massal. Kegiatan potong rambut ini bisa diikuti oleh siapa saja, terutama anak-anak peserta khitan dan orang tuanya.

Soal bayarnya tidak usah khawatir, sebab mereka tidak menetapkan tarif khusus. Orang-orang yang sudah memanfaatkan jasa potong rambut bisa membayar sesukanya sesuai dengan tagline di spanduk mereka : Potong rambut, bayar suka-suka. Memang para tukang potong rambut ini sedang melakukan kegiatan sosial untuk menggalang donasi. 

Hasil uang yang terkumpul dari kegiatan potong ini nantinya akan mereka sumbangkan ke pondok pesantren dan yayasan yatim piatu.

Anggota SBC Malang menggalang dana lewat aksi potong rambut di Masjid Jami' Ismail Bedali lawang (foto:dokpri)
Anggota SBC Malang menggalang dana lewat aksi potong rambut di Masjid Jami' Ismail Bedali lawang (foto:dokpri)

Sungguh apa yang dilakukan oleh SBC Malang ini merupakan kegiatan positif yang patut mendapat apresiasi. Karena mereka selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, mereka juga masih sempat berpikir untuk berbagi rejeki dengan orang lain. 

Kegiatan seperti ini sudah mereka lakukan cukup lama. Selain memberikan donasi berupa uang hasil kegiatan potong rambut, mereka juga membuat acara layanan potong gratis di pondok pesantren dan yayasan yatim piatu yang dilakukan setiap bulan.

"Kegiatan potong rambut bayar sesukanya ini adalah cara kami untuk mengumpulkan donasi. Nantinya uang yang terkumpul akan kami donasikan semua ke pondok pesantren dan yayasan yatim piatu. Ini adalah bentuk kepedulian kami SBC Malang untuk berbagi rejeki kepada sesama" terang Sulistyo, salah satu anggota SBC Malang yang tinggal di desa Bedali kecamatan Lawang.

Sulistyo (kiri) sedang memotong rambut bersama teman-temannya (foto:dokpri)
Sulistyo (kiri) sedang memotong rambut bersama teman-temannya (foto:dokpri)

Dan ternyata kegiatan potong rambut di masjid Ismail Bedali ini adalah yang kedua kalinya dilakukan oleh SBC Malang. Kegiatan serupa juga sudah pernah mereka lakukan pada tahun sebelumnya di acara yang sama yaitu khitan massal untuk acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023. 

Aksi sosial yang dilakukan oleh para tukang potong rambut yang tergabung dalam SBC Malang ini menunjukkan bahwa berbuat baik itu bisa dilakukan oleh siapa saja dan tidak harus menunggu kaya. 

Mereka rela menyisihkan sebagian rejekinya untuk membantu orang lain, dan itu mereka lakukan secara berjamaah dalam wadah Salon & Babershop Community (SBC) Malang. 

Semoga dengan kegiatan sosial yang mulia ini bisa menjadi pembuka pintu rejeki mereka para tukang potong rambut. Sehingga mereka bisa tetap istiqomah untuk berbuat baik membantu sesama lewat keahlian mereka memotong rambut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun